Kukar – Di tengah dominasi industri ekstraktif, upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mengangkat pertanian sebagai sektor prioritas bukan sekadar janji kosong. Usai pelaksanaan Musrenbang RKPD Kukar 2026, Bupati Kukar Edi Damansyah meresmikan Embung Maluhu sebagai simbol nyata arah kebijakan daerah menuju ketahanan pangan.
Embung Maluhu yang terletak di RT 19 Kelurahan Maluhu, dibangun berdasarkan aspirasi kelompok petani, terutama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat. Dengan kapasitas tampung hingga 3.000 meter kubik, embung ini diharapkan dapat memperkuat sistem irigasi pertanian dan menopang produktivitas lahan pertanian di wilayah tersebut.
“Hari ini kami pastikan embung ini sudah rampung dan siap digunakan. Terima kasih kepada para petani atas usulan dan partisipasinya,” ujar Edi Damansyah dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa embung ini merupakan bagian dari rencana besar Pemkab Kukar dalam mengembangkan infrastruktur pertanian. Selain embung, proyek lain yang tengah dan akan dilakukan antara lain pembangunan jalan usaha tani, saluran irigasi, sumur-sumur pertanian, serta penyediaan sarana pendukung lainnya.
Bupati Edi juga menekankan pentingnya menjaga infrastruktur yang sudah dibangun agar manfaatnya berkelanjutan. Ia mengimbau Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) untuk aktif merawat embung dan menggunakan air secara bijak demi menjamin ketersediaan air dalam jangka panjang.
“Prioritas kami adalah memperkuat sistem pengairan. Embung ini akan terus kami kembangkan, agar cakupan layanan air semakin luas dan kapasitasnya meningkat,” tuturnya.
Program pembangunan ini juga melibatkan kerja sama dengan TNI dalam kegiatan Karya Bakti. Bupati Edi menyebut bahwa ini adalah tahun keempat Pemkab Kukar bekerja sama dengan Kodim 0906 Kukar dan Kodim 0908 Bontang, yang dibiayai melalui APBD Kukar.
Dengan pendekatan yang mengedepankan potensi lokal dan berorientasi keberlanjutan, Pemkab Kukar berharap bisa menjadi contoh bagaimana sektor pertanian dan industri bisa tumbuh seimbang. Langkah ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di tengah tingginya tekanan eksploitasi sumber daya alam.