Bandung – Mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, Prof. Nanat Fatah Natsir, meninggal dunia di Rumah Sakit Al Islam pada Kamis (2/1/2025) pukul 01.00 WIB. Almarhum wafat di usia 70 tahun dan akan dimakamkan di TPU Ciburuy, Jalan Moch Toha, Bandung.
Prof. Nanat menjabat sebagai Rektor UIN SGD Bandung selama dua periode, dari 2003 hingga 2011. Beliau dikenal sebagai sosok yang merintis perubahan status perguruan tinggi tersebut dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) menjadi universitas.
Wakil Direktur III Pascasarjana UIN Bandung, Prof. Dindin Solahudin, mengonfirmasi kabar duka ini. “Iya, betul almarhum meninggal dunia,” ujar Dindin saat dihubungi, Kamis (2/1/2025).
Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai pihak, termasuk civitas akademika UIN Bandung yang menyampaikan melalui laman resmi mereka.
Lahir di Garut pada 11 Desember 1954, Prof. Nanat Fatah Natsir memiliki perjalanan hidup yang menginspirasi. Bersama istrinya, Ade Aisyah, ia dikaruniai empat anak: Ifa Latifah, Mohammad Iqbal, Fitriyyah, dan Ilham Akbar.
Selama kepemimpinannya di UIN Bandung, Prof. Nanat dikenal dengan gagasannya tentang integrasi ilmu agama dan umum. Filosofi “RODA” yang diusungnya menjadi simbol harmoni antara ilmu pengetahuan dan agama, mencerminkan visi untuk menyatukan dua disiplin yang sering kali dianggap terpisah.
“Roda adalah metafora bagi dinamika dunia ilmu yang berputar dan terus berkembang. Ini melambangkan misi UIN Bandung untuk menjadi pusat integrasi ilmu dan agama, demi menjawab tantangan global,” tulisnya dalam salah satu publikasi.
Prof. Nanat juga berperan besar dalam membentuk kerangka pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai keislaman tanpa meninggalkan penguasaan teknologi dan tradisi ilmiah. Beliau selalu menekankan pentingnya membangun keilmuan yang tidak hanya bersifat teoretis, tetapi juga berdampak nyata pada masyarakat.
Kepergian beliau menjadi kehilangan besar bagi dunia pendidikan dan umat Islam di Indonesia. Semoga kontribusi dan pemikirannya terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.