Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Menunda Beban, Mengutamakan Rakyat

Ketika kepemimpinan diuji oleh ekonomi yang stagnan, keputusan untuk mendahulukan kesejahteraan rakyat dapat menjadi langkah berani menuju pemulihan nasional.
AssyifaAssyifa23 Desember 2024 Gagasan
Menurunkan tarif PPN menjadi 8%
Presiden Prabowo (.frpc)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Kebijakan fiskal selalu menjadi sorotan utama dalam menentukan arah pembangunan bangsa. Dalam situasi ekonomi global yang tidak menentu dan domestik yang cenderung stagnan, langkah berani dari seorang pemimpin sangat dinantikan.

Salah satu isu terkini yang menyita perhatian publik adalah rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%. Kebijakan ini memicu pro dan kontra, terutama karena daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih pascapandemi.

Pemerintah, dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto, memiliki peluang untuk menunjukkan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat. Penundaan kenaikan PPN atau bahkan menurunkan tarifnya menjadi 8% dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat daya beli masyarakat sekaligus meredam gejolak ekonomi.

Selain itu, kebijakan ini dapat mempertegas komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat di tengah berbagai tekanan ekonomi.

Fakta menunjukkan bahwa kenaikan PPN akan berdampak signifikan pada berbagai lapisan masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan sejak awal tahun. Penambahan beban pajak, terutama pada kebutuhan pokok, akan memperburuk kondisi ini.

Kelas menengah yang menjadi penggerak utama ekonomi pun tak luput dari dampak tersebut. Di sisi lain, program makan siang gratis dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) telah menguras anggaran negara tanpa memberikan dampak langsung yang signifikan bagi masyarakat luas.

Melihat kondisi ini, ada beberapa langkah yang dapat dipertimbangkan Presiden Prabowo.

Pertama, menunda program-program besar yang tidak mendesak, seperti pembangunan IKN. Fokus anggaran sebaiknya diarahkan pada penguatan sektor-sektor prioritas, seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan.

Kedua, mengurangi tarif PPN dari 11% menjadi 8% sebagai bentuk stimulus ekonomi. Kebijakan ini tidak hanya akan meningkatkan daya beli masyarakat, tetapi juga mendorong konsumsi domestik, yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Langkah seperti ini akan membawa dampak positif tidak hanya secara ekonomi tetapi juga politik. Dalam konteks sosial, masyarakat akan melihat Presiden sebagai sosok pemimpin yang berani dan responsif terhadap kondisi rakyatnya.

Secara politik, keputusan ini dapat memperkuat dukungan publik terhadap pemerintah, terutama menjelang tahun-tahun krusial dalam masa kepemimpinan.

Namun, langkah tersebut tentu memerlukan keberanian. Menunda atau bahkan memangkas tarif PPN berarti pemerintah harus mencari sumber pendapatan lain untuk menutupi defisit anggaran. Reformasi perpajakan yang lebih luas dan efisiensi pengeluaran negara harus menjadi prioritas untuk mendukung kebijakan ini.

Sebagai kepala negara, Presiden memiliki kewenangan untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu). Dengan Perppu, keputusan dapat segera diberlakukan tanpa harus menunggu proses legislasi yang panjang.

Tindakan itu akan memperlihatkan ketegasan pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi, sekaligus memberikan kepastian kepada masyarakat dan pelaku usaha.

Saatnya Presiden Prabowo menunjukkan keberanian dalam mengambil keputusan besar. Kebijakan yang berpihak pada rakyat tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, tetapi juga memperkokoh fondasi ekonomi bangsa di masa depan.

Sebagai simbol harapan dan optimisme, keputusan ini dapat disampaikan dengan cara yang inspiratif, misalnya melalui konferensi pers yang menekankan pentingnya kebijakan tersebut bagi kesejahteraan rakyat.

Di penghujung tahun, langkah seperti ini juga dapat menjadi kado istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pesannya, Presiden dapat menutup dengan ucapan yang tulus dan penuh makna: “Selamat merayakan Natal dan Tahun Baru. Semoga keputusan ini menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih sejahtera.”

Ekonomi Indonesia Kebijakan PPN Presiden Prabowo
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleGelombang Penolakan PPN 12% Merebak di Tengah Sulitnya Ekonomi
Next Article AHY Raih Wisudawan Terbaik Unair dengan IPK 3.94

Informasi lainnya

IHSG dan Rupiah Terus Melemah Usai Sri Mulyani Lengser

9 September 2025

Purbaya Tuai Kontroversi, Sebut Tuntutan 17+8 Hanya Suara Kecil

9 September 2025

Waspadai, Purbaya Anak Buah Luhut

9 September 2025

Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru

9 September 2025

Sri Mulyani Diganti, IHSG Terkoreksi 1,28 Persen ke 7.766

8 September 2025

Rakyat Terluka

2 September 2025
Paling Sering Dibaca

Rahasia Ayam Goreng Kalasan yang Garing dan Manisnya Pas

Food Alfi Salamah

Isra’ Mi’raj dan Problem Solving

Islami Syamril Al-Bugisyi

Narasi Globalis dan Politik Ketakutan

Editorial Udex Mundzir

PKS dan Strategi Politik yang Memukul Balik

Editorial Udex Mundzir

Serangan Fajar: Hari Tenang yang Tak Tenang

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.