Jakarta – Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya menutup babak panjang sengketa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 dengan menolak gugatan pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi. Putusan ini diumumkan dalam sidang di Jakarta pada Rabu malam (05/02/2025), mengakhiri harapan Isran-Hadi untuk membatalkan hasil pemungutan suara.
Hakim MK Suhartoyo membacakan putusan yang menjadi penentu nasib gugatan tersebut. Dalam sidang yang penuh ketegangan, hakim konstitusi dengan tegas menyatakan bahwa permohonan pemohon tidak dapat diterima.
Salah satu dalil yang diajukan Isran-Hadi adalah dugaan praktik politik uang yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Namun, tuduhan tersebut tidak didukung bukti konkret yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Bawaslu Kaltim memang menerima 16 laporan terkait dugaan politik uang, tetapi laporan itu hanya berdasarkan informasi dari relawan, tanpa adanya bukti kuat,” ujar Suhartoyo dalam sidang.
Lebih lanjut, MK juga menolak tuduhan Isran-Hadi yang menyebut pasangan pemenang Rudy-Seno melakukan politik borong partai. Menurut hakim, tidak ada fakta hukum yang cukup untuk membuktikan adanya praktik semacam itu dalam Pilgub Kaltim 2024.
Dengan selisih suara mencapai 11,3 persen atau lebih dari 26.862 suara, MK menilai bahwa kecurangan yang dituduhkan tidak memiliki dampak signifikan terhadap hasil pemilu.
“Perbedaan suara yang cukup besar ini memperkecil kemungkinan adanya kecurangan yang bisa mengubah hasil pemilu secara substansial,” tambah Suhartoyo.
Dengan ditolaknya gugatan ini, pasangan Rudy-Seno dipastikan akan segera dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur periode 2025-2030. Keputusan ini juga mengakhiri drama panjang sengketa hasil Pilgub Kaltim yang berlangsung sejak akhir 2024.
Menanggapi putusan MK, tim hukum Rudy-Seno menyambutnya dengan rasa syukur dan menyatakan kesiapan pasangan ini untuk segera bekerja demi masyarakat Kaltim.
“Kami menghormati keputusan MK dan bersiap melaksanakan amanah rakyat Kaltim dengan sebaik-baiknya,” ujar salah satu anggota tim pemenangan Rudy-Seno.
Di sisi lain, Isran-Hadi menerima keputusan ini dengan berat hati. Tim kuasa hukumnya menyatakan bahwa meskipun kecewa, mereka tetap menghormati proses hukum yang telah berlangsung.
Kini, perhatian publik beralih pada persiapan pelantikan Rudy-Seno sebagai pemimpin baru Kaltim. Para pendukung pasangan ini optimistis bahwa kepemimpinan mereka akan membawa perubahan positif bagi provinsi ini dalam lima tahun mendatang.