Jakarta – Tiga nama terus disebut dalam doa, tetapi jejak mereka masih samar di padang Arafah. Pemerintah Indonesia kini menempuh langkah medis untuk melacak keberadaan tiga jemaah haji yang hilang selama penyelenggaraan ibadah haji 2025 di Arab Saudi.
Ketiga jemaah yang dinyatakan hilang masing-masing adalah Nurimah dari kloter 19 embarkasi Palembang, Sukardi dari kloter 79 embarkasi Surabaya, dan Hasbulah dari kloter 7 embarkasi Banjarmasin. Mereka diketahui tidak kembali ke hotel tempat menginap dan hilang kontak sejak saat itu. Hingga kini, keberadaan mereka belum diketahui, meski proses pemulangan jemaah haji telah berakhir pada Jumat (11/7/2025).
“Kami telah membentuk dua tim khusus untuk pencarian, bekerja sama dengan Syarikah, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), dan Konsul Haji di Jeddah,” ungkap Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Senin (4/8/2025).
Lebih lanjut, Nasaruddin menjelaskan bahwa pemerintah kini juga mengandalkan data antemortem dan postmortem, termasuk hasil tes DNA dari keluarga, untuk mencocokkan identitas dengan jenazah tak dikenal yang ditemukan selama musim haji.
Langkah tersebut diambil setelah pencarian langsung dan investigasi tidak membuahkan hasil. Mengingat kondisi ekstrem di Arab Saudi saat musim haji, keberadaan jenazah tanpa identitas cukup banyak ditemukan, sehingga pendekatan ilmiah menjadi satu-satunya jalan untuk memastikan nasib para jemaah yang hilang.
Upaya ini menjadi sorotan publik karena bukan pertama kalinya kasus jemaah hilang terjadi. Dalam musim haji tahun-tahun sebelumnya, permasalahan serupa pernah mencuat, namun upaya pencarian saat itu terbatas pada koordinasi administratif dan pelacakan konvensional. Kini, dengan pendekatan forensik, diharapkan hasil yang lebih pasti dapat diperoleh.
Kasus ini juga memicu desakan dari masyarakat agar pemerintah memperketat sistem pelacakan jemaah, termasuk penggunaan perangkat pemantau digital berbasis GPS sejak keberangkatan.
Meski belum ada kabar baik, pemerintah menyatakan komitmennya untuk terus menelusuri jejak tiga jemaah tersebut hingga titik terang didapatkan. Sementara itu, keluarga korban terus menanti kepastian dengan harapan dan doa.