Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meminta Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk berperan aktif dalam pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia.
“BPOM harus memastikan bahwa makanan yang disediakan bebas dari zat berbahaya dan diproses dengan standar sanitasi yang baik. Ini termasuk pengolahan, distribusi, hingga higienitasnya,” kata Cucun dalam keterangannya pada Selasa (7/1/2025).
Anggaran sebesar Rp10 ribu per porsi untuk program MBG, lanjut Cucun, harus dikelola secara optimal. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan anggaran yang transparan dan tepat sasaran demi keberhasilan program tersebut.
“Nilai Rp10 ribu harus sepenuhnya digunakan untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi. Tidak boleh ada penyalahgunaan anggaran di lapangan,” tambahnya.
Program ini merupakan bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Cucun yakin pemerintahan saat ini akan memastikan seluruh anak-anak, khususnya di daerah terpencil, dapat menikmati manfaat dari MBG.
Pengelolaan program ini dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN). Menurut Cucun, pemerintah juga dapat memanfaatkan bahan pangan lokal sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi tanpa menguras anggaran.
Cucun menyebutkan, protein hewani seperti ayam, telur, dan ikan dapat menjadi pilihan yang disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing. Ia mencontohkan bahwa karbohidrat tidak harus selalu berasal dari nasi, melainkan juga dari jagung atau bihun, tergantung pada ketersediaan lokal.
Selain itu, ia berharap program MBG dapat membantu menurunkan angka stunting di Indonesia. Saat ini, tingkat stunting di Indonesia masih berada di atas target penurunan 14 persen yang diharapkan tercapai pada 2024.
“Program seperti ini adalah langkah konkret yang dapat mendukung penurunan angka stunting di Tanah Air. Gizi yang baik adalah pondasi untuk menciptakan generasi unggul di masa depan,” pungkas Cucun.
Program MBG ini juga mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat, meskipun masih terdapat tantangan dalam pengelolaan logistik dan distribusi. BPOM diharapkan mampu membantu pemerintah meminimalisir potensi risiko dengan melaksanakan pemeriksaan berkala dan memberikan rekomendasi perbaikan secara kontinu.