Garut – Jalur selatan menuju Kabupaten Garut, Jawa Barat, diprediksi akan dipadati pemudik menjelang Lebaran 2025. Menyikapi potensi kemacetan, Kepolisian Resor Garut memetakan lima titik rawan yang kerap menjadi simpul kemacetan di jalur nasional lintas Limbangan-Malangbong.
“Di jalur selatan Limbangan-Malangbong itu ada lima titik yang menghambat kelancaran arus mudik dan balik,” ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut, Iptu Aang Andi Suhandi, pada Rabu (26/3/2025).
Salah satu penyebab kemacetan adalah aktivitas industri di Kecamatan Limbangan, terutama pabrik PT Pratama Abadi. Namun, berdasarkan koordinasi terakhir, pabrik tersebut meliburkan karyawannya mulai Kamis (27/3/2025), sehingga diharapkan tidak menghambat arus mudik pada Jumat (28/3/2025), saat diprediksi menjadi puncak kepadatan.
“Tanggal 27 hari terakhir masuk kerja, sehingga di puncak arus mudik tanggal 28, hari Jumat sudah clear, tidak ada kegiatan,” jelas Aang.
Selain itu, empat titik rawan lainnya berada di kawasan Pasar Limbangan yang juga memiliki simpang menuju Leuwigoong, kawasan Bandrek yang memiliki pasar dan simpang jalan, Pasar Lewo, serta persimpangan Malangbong-Wado. Semua titik tersebut dikenal padat aktivitas masyarakat pada pagi hingga siang hari.
Untuk mengurai kemacetan, polisi telah memasang pembatas jalan agar penyeberang jalan lebih terpusat dan tidak sembarang melintas. Jika kemacetan masih terjadi, polisi akan menerapkan sistem buka tutup, dan bila diperlukan akan memberlakukan sistem satu arah secara sepenggal atau menyeluruh.
“Jika terjadi kepadatan maka akan diberlakukan buka tutup. Bila kurang efektif, kita ajukan izin untuk one way, baik sepenggal maupun panjang,” lanjutnya.
Langkah-langkah ini diambil demi menjamin kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan para pemudik yang melintasi jalur strategis selatan Jabar menjelang Idulfitri.