Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Politisi Partai Demokrat Kritik Presiden Jokowi Soal Netralitas di Pilpres 2024

Benny menegaskan bahwa Jokowi harus bersikap netral dalam Pemilihan Presiden dan Legislatif yang akan datang pada tahun 2024, dan memberikan peringatan tentang konsekuensi jika hal itu tidak terpenuhi.
Dexpert CorpDexpert Corp10 Mei 2023 Politik
benny harman
Benny Harman (Foto: Dokumentasi DPR RI)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Benny Harman, seorang politisi dari Partai Demokrat dan wakil ketua partai tersebut, telah mengeluarkan kritik terhadap tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang baru-baru ini mengundang para ketua partai politik ke Istana Negara. Benny menegaskan bahwa Jokowi harus bersikap netral dalam Pemilihan Presiden dan Legislatif yang akan datang pada tahun 2024, dan memberikan peringatan tentang konsekuensi jika hal itu tidak terpenuhi.

Hal itu disampaikan Benny lewat akun Twitternya @BennyHarmanID. Dia menyebut Jokowi mengumandangkan perang jika benar bersikap tidak netral di 2024.

“Jika benar Presiden tidak netral dalam Pilpres dan Pileg, apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses Capres tertentu, maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri,” kata Benny dalam cuitannya seperti dilihat detikcom, Senin (8/5/2023). Benny sudah mengizinkan cuitannya dikutip.

“Hati-hati Pak Jokowi, di dada bapak melekat lambang negara, lambang Presiden RI, bukan lambang Presiden dari kelompok atau Presiden dari golongan tertentu. #RakyatMonitor#,” ujar Benny.

Dia lantas menjelaskan maksudnya lebih jauh terkait perang seperti yang dikicaukannya.

“Maksudnya Presiden Jokowi akan melawan rakyatnya sendiri, dia itu presiden dari seluruh rakyat Indonesia, dari semua golongan dan kelompok, dari semua suku bangsa, dari semua partai politik, bukan presiden dari parpol tertentu, dari kelompok tertentu dan dari golongan tertentu,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman bingung dengan pernyataan Benny.

“Saya bingung apa maksud Pak Benny dengan perang. Apa yang dilajukan Pak Jokowi menjalin komunikasi dengan parpol pendukungnya termasuk soal capres cawapres 2024 adalah hal yang sangat sah di negara demokrasi sepanjang tidak dilakukan dengan paksaan atau intimidasi,” kata Habiburokhman, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, tak ada paksaan dari partai-partai pendukung pemerintah untuk berkomunikasi dengan Jokowi soal capres.

“Faktanya yang terjadi justru sebaliknya, parpol pendukung justru dengan sukarela dan senang hati menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi,” katanya.

Bagi Habiburokhman, tindakan yang memfitnah Jokowi tak demokratis, merupakan tindakan yang tidak demokratis.

“Jadi yang tidak demokratis justru mereka yang menghalangi, memfitnah dan menstigma komunikasi tersebut,” katanya.

Dia memberi contoh tindakan demokratis Jokowi. Jokowi tak melarang atau menghalang-halangi NasDem, PKS, dan Demokrat untuk membentuk koalisi mengusung Anies Baswedan jadi capres.

“Pak Jokowi jelas nggak memaksakan kehendaknya, bukti nyata Partai NasDem, PKS dan Demokrat leluasa membentuk koalisi,” katanya.

“Kalau mereka belum bisa sepaham soal siapa cawapres yg mereka ajukan, ya itu masalah mereka, jangan salahkan pihak lain,” lanjutnya dikutip detik.com.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan merespons pernyataan Beny yang menyebut Jokowi mengumandangkan perang jika benar bersikap tidak netral dalam Pilpres dan Pileg 2024. Irfan menyebut pernyataan Benny itu hanya tuduhan tanpa bukti.

“Sebenarnya nggak perlu direspons, apa yang disampaikan itu nggak ada yang benar gitu. Itukan sebuah imajinasi atau sebuah tuduhan yang buktinya, faktanya memang tidak ada sama sekali,” kata Irfan saat dihubungi, Senin (8/5/2023).

Irfan mengatakan tak ada keterlibatan Jokowi untuk ikut campur dalam Pilpres 2024. Ia menyebut Benny menuding demikian lantaran tak diajak berdiskusi bersama enam ketum parpol di Istana Merdeka, Jakarta, lantaran sudah berbeda koalisi.

“Siapa cawe-cawe, nggak ada cawe-cawe pertemuan itu pertemuan membicarakan pemerintahan. Memberitakan kenegaraan membicarakan kebangsaan dan kelanjutannya gimana, minta pendapat saran dari partai politik koalisi. Mungkin Pak Benny merasa seperti itu karena merasa nggak diajak, karena bukan partai koalisi, jadi ya jangan juga baperanlah kalau nggak diajak,” ungkapnya.

Dia juga meluruskan pernyataan yang menyebut Jokowi tak netral dengan mengumpulkan para ketum parpol. Menurutnya, Jokowi merupakan presiden yang juga merupakan jabatan politik lantaran dipilih oleh partai.

“Nggak netralnya gimana, posisi beliau kan sebagai posisi presiden walaupun presiden itu kan jabatan politik. Jabatan politik karena dipilih oleh parpol itu konstitusi kan. Nggak netralnya gimana?,” kata Irfan.

Irfan menekankan jika pembahasan para ketum dan Jokowi terkait progress Indonesia ke depan. Bagaimana negara mampu memberdayakan usia produktif sebagai bagian dari bonus demografi.

“Yang dibahas semua ketum parpol itu mendiskusikan bagaimana ke depannya negara kita ini dari negara berkembang jadi negara maju. Inilah kesempatan dalam 13 tahun mendatang kita bisa anggap melompat menjadi negara maju,” ujarnya.

“Nah, kenapa diundang partai koalisi ya karena politik itulah yang akan memberikan arah ke depannya, yang memilih ke depannya terhadap siapa presidennya, siapa leadership, siapa presidennya. Begitu, jadi sesuai dengan konstitusi, parpol yang memberikan dukungan dan gabungan parpol untuk mencalonkan,” imbuhnya seperti dikutip detik.com.

Benny Harman Demokrat Jokowi
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePemimpin ASEAN Hadiri KTT ke-42 di Labuan Bajo
Next Article Siap-siap! Jamaah Haji Indramayu Berangkat dari Bandara Kertajati

Informasi lainnya

KPU Batalkan Aturan 731/2025, Dokumen Capres-Cawapres Bisa Diakses Publik

16 September 2025

Pakar Hukum Desak Penetapan Tersangka Dito Ariotedjo-Budi Arie

10 September 2025

RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Prioritas 2025

9 September 2025

Mendagri Tito Wajibkan Siskamling Aktif di Seluruh RT/RW

9 September 2025

Purbaya Tuai Kontroversi, Sebut Tuntutan 17+8 Hanya Suara Kecil

9 September 2025

Prabowo Tunda Pelantikan Menpora, Nama Masih Dirahasiakan

8 September 2025
Paling Sering Dibaca

Mei Ayam Bakso Solo Samarinda Seberang, Sensasi Kuah Kental dan Pentol yang Lezat

Food Alwi Ahmad

Etika Batuk yang Benar untuk Mencegah Penyebaran Penyakit

Daily Tips Assyifa

Bahlil dan Wajah Baru Penjajahan

Editorial Udex Mundzir

Jangan Normalisasi Israel

Editorial Udex Mundzir

Kebakaran di Kementerian ATR/BPN: Asap Padam, Kecurigaan Membara

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.