Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Prabowo Diminta Fokus Genjot Daya Beli untuk Target Pertumbuhan 8%

SilvaSilva18 November 2024 Ekonomi
Prabowo Kejar Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8%
Prabowo Kejar Pertumbuhan Ekonomi Tembus 8% (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Ambisi besar mengejar pertumbuhan ekonomi 8% dalam lima tahun menjadi tantangan bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Di tengah merosotnya daya beli masyarakat, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mendesak agar pemerintah lebih fokus pada penguatan daya beli masyarakat sebagai langkah utama.

Ekonom Indef, Eko Listiyanto, menyatakan pentingnya kebijakan untuk meningkatkan daya beli dalam 100 hari pertama pemerintahan. Menurut Eko, tanpa kebijakan yang signifikan, target pertumbuhan ekonomi 8% akan sulit tercapai.

“Kalau dalam 100 hari pertama pemerintahan Pak Prabowo ini tidak bisa membangkitkan daya beli, kita harus melupakan pertumbuhan ekonomi 8%,” tegas Eko dalam diskusi publik Indef pada Senin (18/11/2024).

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa konsumsi rumah tangga, yang merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), hanya tumbuh 4,93% pada kuartal III 2024, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 4,95%. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang melambat ini menjadi sinyal penting bagi pemerintah untuk segera bertindak.

“Konsumsi rumah tangga ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2024. Jadi ini benar-benar alarm sebetulnya,” ungkap Eko.

Ia menambahkan bahwa konsumsi masyarakat adalah komponen utama yang menopang perekonomian nasional.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, turut menyoroti peran konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 53,08% terhadap PDB pada kuartal III 2024. Namun, pertumbuhannya melambat menjadi 4,91%, dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu yang mencapai 5,05%.

“Kendati masih menunjukkan tingkat konsumsi yang terjaga, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga cenderung lebih rendah,” jelas Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Pihaknya juga menyebut bahwa kelompok konsumsi yang mengalami perlambatan berasal dari pengeluaran pada sektor pakaian, alas kaki, jasa perawatan, perumahan, kelengkapan rumah tangga, kesehatan, dan pendidikan.

Untuk mencapai target pertumbuhan 8%, pemerintah dihadapkan pada tantangan untuk membangkitkan sektor konsumsi dalam negeri. Konsumsi masyarakat yang melambat ini dinilai sebagai sinyal bagi pemerintah untuk segera memperkuat kebijakan ekonomi yang berorientasi pada peningkatan daya beli.

“Kita harus bisa memanfaatkan 100 hari pertama ini untuk memperkuat daya beli, kalau tidak, susah untuk bisa optimis dengan ambisi pertumbuhan ekonomi 8%,” ujar Eko.

Menurut Eko, stagnasi pada angka pertumbuhan ekonomi sekitar 5% perlu segera diatasi dengan kebijakan yang berdampak nyata pada daya beli masyarakat.

Daya Beli Ekonomi RI Konsumsi Rumah Tangga PDB Prabowo Subianto
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleDP3A Kutim Siap Implementasikan Aplikasi Srikandi untuk Efisiensi Pelayanan
Next Article Jembatan Ring Road II Sangatta Segera Beroperasi, Warga Bersyukur

Informasi lainnya

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025

Prabowo Targetkan 330 Ribu Smart TV untuk Sekolah

11 September 2025

IHSG dan Rupiah Terus Melemah Usai Sri Mulyani Lengser

9 September 2025

Prabowo Tunda Pelantikan Menpora, Nama Masih Dirahasiakan

8 September 2025
Paling Sering Dibaca

Nick Woodman dan Kisah Sukses GoPro

Profil Lina Marlina

Kalau Taman Bisa Dibuka 24 Jam, Mengapa Masjid Tidak?

Opini Udex Mundzir

Sejarah Perjalanan Haji Masa Kerajaan Nusantara

Islami Ericka

Rombak Kabinet, Reformasi Aparat

Editorial Udex Mundzir

China Hadirkan Menara Penyaring Udara Setinggi 328 Kaki

Lainnya Ericka
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.