Jakarta – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menyedot perhatian publik setelah Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa proyek ini telah menghabiskan Rp 147,41 triliun hingga awal 2025. Sebagian besar dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan sisanya berasal dari investasi swasta.
Basuki menjelaskan bahwa alokasi APBN sebesar Rp 89 triliun digunakan pada tahap awal pembangunan selama periode 2022-2024. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan tol, hunian Aparatur Sipil Negara (ASN), sarana air minum, sanitasi, hingga fasilitas ibadah.
“APBN telah berkontribusi besar dalam pembangunan infrastruktur dasar, termasuk 47 tower hunian ASN dan fasilitas publik lainnya,” ujar Basuki dalam pertemuan di Istana Negara, Selasa (21/1/2025).
Selain APBN, investasi swasta mencapai Rp 58,41 triliun juga turut mempercepat pembangunan. Beberapa proyek yang didanai swasta telah memasuki tahap groundbreaking, sementara lainnya masih dalam perencanaan desain.
Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui anggaran Rp 48,8 triliun untuk tahap kedua pembangunan IKN pada periode 2025-2029. Menurut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan gedung parlemen bagi lembaga legislatif dan yudikatif.
“Tahap ini akan fokus pada penguatan struktur pemerintahan di IKN, memastikan semua elemen mendukung keberlangsungan operasional,” ungkap AHY.
Selain mengandalkan APBN, pemerintah juga membuka peluang investasi bagi pelaku usaha untuk mempercepat penyelesaian proyek. AHY menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan swasta menjadi kunci keberhasilan pembangunan ibu kota baru.
“Kami optimistis dengan partisipasi swasta, pembangunan IKN dapat selesai sesuai target dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tambahnya.
Proyek IKN menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan pemerataan pembangunan dan memindahkan pusat pemerintahan ke Kalimantan Timur. Dengan investasi besar ini, IKN diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.
