Makkah – Kementerian Agama Republik Indonesia memastikan bahwa puncak pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 akan dimulai pada 5 Juni 2025 atau 9 Zulhijah 1446 H. Seluruh jemaah haji Indonesia akan menjalani prosesi wukuf di Arafah, dilanjutkan ke Muzdalifah dan Mina (Armuzna) dalam beberapa hari ke depan.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis M Hanafi, menyatakan bahwa hingga Selasa (3/6/2025), sebanyak 203.152 jemaah haji reguler asal Indonesia telah tiba di Tanah Suci. Mereka terbagi dalam 525 kelompok terbang (kloter) dan menempati 307 hotel yang tersebar di Makkah dan Madinah.
Muchlis menegaskan bahwa seluruh jemaah akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah mulai Rabu (4/6/2025). Ia juga mengimbau para jemaah untuk memanjatkan doa bagi Indonesia agar senantiasa diberi kesejahteraan dan keberkahan saat melaksanakan puncak ibadah haji.
“Saya juga menitip kepada jemaah untuk mendoakan kesejahteraan dan keberkahan bagi Indonesia,” ujar Muchlis dalam keterangan resmi di Makkah.
Ia juga menjelaskan bahwa sistem penempatan jemaah di Makkah tahun ini menggunakan metode syarikah, yang berbeda dari metode kloter seperti tahun-tahun sebelumnya. Sistem baru ini memerlukan penyesuaian dalam manajemen logistik dan layanan jemaah.
Dalam rangka mendukung kelancaran ibadah, Kemenag telah mengoperasikan 6.616 armada bus Shalawat yang beroperasi selama 24 jam. Bus-bus ini digunakan untuk mengangkut jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya.
Muchlis mengungkapkan bahwa secara umum, fase kedatangan jemaah berjalan dengan baik meskipun ada beberapa tantangan yang dihadapi. Ia memastikan bahwa tim Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus berkoordinasi untuk memastikan kesiapan logistik, transportasi, dan layanan kesehatan menjelang fase Armuzna.
“Alhamdulillah, pelayanan pada tahap kedatangan berjalan dengan lancar. Memang ada sejumlah tantangan, namun semuanya secara bertahap dapat terselesaikan,” jelasnya.
Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan, Kemenag berharap pelaksanaan puncak haji tahun ini dapat berlangsung secara tertib, aman, dan memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi jemaah. Harapan besar juga ditujukan agar momen ibadah ini membawa keberkahan bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan.
