Jakarta – Setelah lebih dari tiga dekade hadir di dapur-dapur rumah tangga Indonesia, Tupperware resmi menghentikan seluruh aktivitas bisnisnya di Tanah Air. Perusahaan asal Amerika Serikat ini mengumumkan bahwa operasional di Indonesia telah berakhir sejak 31 Januari 2025, sebagai bagian dari restrukturisasi global yang lebih luas.
Pengumuman ini disampaikan melalui akun media sosial resmi perusahaan. Manajemen menyebut bahwa keputusan ini merupakan bagian dari strategi global perusahaan untuk menghentikan aktivitasnya di sebagian besar negara, termasuk Indonesia.
Mereka juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas dukungan selama 33 tahun terakhir.
Langkah ini diambil setelah induk perusahaan Tupperware mengalami tekanan finansial berkepanjangan dan akhirnya mengajukan kebangkrutan pada akhir 2024.
Dalam proses restrukturisasi, perusahaan memutuskan untuk fokus pada pasar-pasar utama seperti Brasil, Kanada, China, India, Malaysia, Meksiko, Korea Selatan, dan AS, sementara operasi di negara-negara lain ditutup.
Penutupan ini menandai akhir dari era Tupperware di Indonesia, yang selama ini dikenal dengan model penjualan langsung melalui “pesta Tupperware”.
Strategi ini telah memberdayakan banyak perempuan sebagai tenaga penjual independen dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia.
Meski telah berhenti beroperasi di Indonesia, perusahaan tengah bersiap untuk bangkit kembali di beberapa negara Eropa. Upaya ini dipimpin oleh seorang pengusaha asal Prancis yang menargetkan peluncuran ulang Tupperware dengan strategi dan produk baru. Negara-negara seperti Prancis, Belgia, Jerman, Italia, dan Polandia menjadi sasaran awal ekspansi kembali.
Kehadiran Tupperware telah memberikan kontribusi signifikan dalam kehidupan rumah tangga Indonesia, tidak hanya sebagai produk penyimpanan makanan tetapi juga sebagai simbol gaya hidup dan peluang ekonomi bagi banyak keluarga.