Mojokerto – Euforia Agustusan digelar warga Dusun Dusun Wunut Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Warga meriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-78 dengan menggelar acara Bari’an Merdeka 1000 Tupeng Cobek yang unik dan mengesankan. Acara yang dilaksanakan pada malam tanggal 17 Agustus ini merupakan wujud rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia.
Dalam acara yang dihadiri oleh warga setempat dan undangan tersebut, terdapat momen unik dimana tumpeng, simbol dari keberagaman dan kekayaan kuliner Indonesia, diletakkan di atas cobek. Tumpeng ini tidak hanya memiliki tampilan menarik, tetapi juga dilengkapi dengan beragam condiment yang lengkap. Di dalamnya terdapat hidangan lezat seperti ayam bakar, urap-urap, tahu-tempe, telur, bergedel, dan nasi kuning.
Panitia acara dengan teliti mempersiapkan tikar sebagai tempat duduk sejak pukul 17:00. Setelah itu, pada pukul 17:30, mereka menempatkan tikar di lokasi kegiatan. Pukul 18:30, panitia dari divisi perlengkapan mengelar tikar di area acara.
Suasana semakin semarak ketika pada pukul 18:45, panitia bersama warga secara bergantian mulai mengambil tumpeng dari rumah-rumah warga dengan pola estafet.
Pukul 19:10, acara dibuka dengan sambutan dan doa, diikuti oleh ramah tamah makan tumpeng bersama warga dan undangan. Warga terlihat antusias.
Kegiatan ini juga diramaikan dengan pengumuman juara tumpeng terbaik dan unik pada pukul 20:30, dimana para juara berhak menerima uang tunai dari tim sponsor.
Kepala Dusun Wunut, Susilo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan HUT RI ke-78 dan menyongsong perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia. Tradisi Bari’an yang merupakan bentuk ucapan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia, kali ini diwujudkan dalam suasana yang meriah dan unik melalui Bari’an Merdeka 1000 Tupeng Cobek.
“Tahun kemaren (2022) kami mengadakan makan diatas pisang sepanjang 777 meter. Alhamdulillah tahun ini Bari’an 1000 tumpeng Cobek,” ungkap Susilo di lokasi.
Ia menambahkan awalnya ia ingin membuat 778 buah tumpeng. Namun antusias warga luar biasa.
“Antusias warga tumpah ruah, sampai dusun sebelah juga ikut meramaikan,” terang Susilo.
Susilo ingin menularkan semangat gotong royong dan nasionalisme. Terutama kepada generasi muda.
“Kami mengajak kepada kaum muda untuk selalu kompak, guyup rukun dan gotong royong,” tandasnya.
Sutrisno, 43, warga Wunut merasa senang dengan kegiatan seperti ini. Menurutnya, kegiatan ini memberikan rasa semangat gotong royong.
“Sangat senang ya, karena ini menambah guyub rukun antar warga Wunut,” terangnya.
Warga Wunut lain, Naira 32, bahagia dengan kegiatan ini. “Kompak, warga antusiasme. Semangat semua,” tuturnya.
