Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Tutup Usia di Tangerang

Roy Suryo dan Rismon Sianipar Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi

MKD Hukum Sahroni, Nafa, dan Eko Patrio, Dua Lolos

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Minggu, 9 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Yusril: Sastra Gunung Bintan Wadah Diplomasi Budaya

Festival Sastra Internasional Gunung Bintan jadi panggung harmoni kata dan jembatan diplomasi budaya Melayu.
Lisda LisdiawatiLisda Lisdiawati29 Oktober 2025 Daerah
Yusril: Sastra Gunung Bintan Wadah Diplomasi Budaya
Yusril Ihza Mahendra saat membuka Festival Sastra Gunung Bintan 2025 di Tanjungpinang. (Foto: Antara)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Tanjungpinang – Dalam suasana yang hangat di kaki Gunung Bintan, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra membuka Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2025, pada Selasa (28/10/2025) malam. 

Ia menegaskan bahwa sastra bukan hanya sekadar kumpulan kata indah, melainkan juga jembatan diplomasi budaya untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia sekaligus melestarikan warisan Melayu.

Menurut Yusril, festival ini menjadi simbol pertemuan antara kebebasan berekspresi dan nilai kemanusiaan. “Sastra adalah manifestasi tertinggi kebebasan manusia. Bahkan penderitaan pun bisa dijahit menjadi keindahan melalui puisi. Sastra memanusiakan manusia, dan sejalan dengan semangat membangun kesadaran hukum serta HAM di masyarakat,” ujarnya di hadapan para sastrawan dari berbagai negara.

Ia menambahkan, kehadiran para penulis dan penyair dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, hingga negara lain membuktikan bahwa Kepulauan Riau kini telah menjadi bagian dari jejaring sastra global.

“Ini bukan sekadar festival, tapi panggung persaudaraan budaya. Kita generasi penerus yang wajib melanjutkan tradisi sastra Melayu,” tambahnya dengan nada optimistis.

Ketua Panitia FSIGB, Rida K. Liamsi, menjelaskan bahwa festival ini telah menjadi agenda tahunan sejak pertama kali digelar pada 2018.

“Gunung Bintan dipilih sebagai simbol karena menjadi saksi lahirnya banyak pujangga besar seperti Raja Ali Haji, Engku Muda Raja Ibrahim, hingga Sutardji Calzoum Bachri,” ujarnya.

Rida menegaskan, semangat “takkan Melayu hilang di bumi” menjadi ruh dari penyelenggaraan FSIGB. Festival yang berlangsung pada 28–31 Oktober 2025 ini menghadirkan panggung baca puisi, seminar kesusastraan, serta bedah buku lintas negara.

Kehadiran Yusril dalam pembukaan festival menjadi penanda kuat bahwa sastra kini kembali menjadi bagian dari diplomasi kebudayaan Indonesia. Melalui bahasa, narasi, dan puisi, Gunung Bintan seolah menjadi mercusuar kecil yang menyalakan kembali semangat persaudaraan Nusantara.

Budaya Melayu Diplomasi Budaya Festival Sastra Kepulauan Riau Yusril Ihza Mahendra
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleRisma Nurrohmah, Empati yang Menjadi Strategi
Next Article Ai Sri Mulyani, Ketelitian yang Berbuah Terang

Informasi lainnya

Aksi Warga Sampang Ricuh, Alun-Alun Rusak dan Polisi Luka-Luka

29 Oktober 2025

Kutim Gelontorkan Rp38,2 M untuk Fasilitas Polda Kaltim

28 Oktober 2025

Merah Putih Naik, Pemuda Cisayong Bergerak

28 Oktober 2025

Ketua DPRD Kutim Ajak Pemuda Jadi Pilar Bangsa

28 Oktober 2025

Serapan APBD Kutim 60 Persen, Proyek Fisik Masih Mandek

28 Oktober 2025

Hari Santri 2025, Ketua DPRD Kutim Ajak Teladani Akhlak Rasul

21 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

PKS dan Strategi Politik yang Memukul Balik

Editorial Udex Mundzir

Jokowi, Mengapa Masih Ikut Campur?

Editorial Udex Mundzir

Marie Kondo: Menata Barang, Menemukan Kebahagiaan

Biografi Alfi Salamah

Gegetuk, Jejak Manis Kuliner Sunda

Food Alfi Salamah

Sultan Aji Muhammad Sulaiman: Pemimpin Bijak Kutai Kartanegara

Biografi Assyifa
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

Wakil Wali Kota Bandung Diperiksa Kejaksaan, Bukan OTT

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.