San Fransisco – Keputusan pahit kembali diambil Dropbox. Perusahaan penyimpanan file berbasis komputasi awan ini memutuskan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 528 karyawannya, setara 20% dari total pekerja, pada Rabu (30/10/2024). Langkah ini diambil untuk efisiensi dan mengalihkan fokus investasi ke bidang kecerdasan buatan (AI).
Dropbox, yang menyediakan layanan penyimpanan online untuk file, foto, hingga aplikasi, sebelumnya sudah melakukan PHK terhadap 500 karyawan awal 2023 untuk tujuan serupa. Namun, CEO Dropbox Drew Houston menyatakan keputusan terbaru ini tetap sulit.
“Sebagai CEO, saya bertanggung jawab penuh atas keputusan ini dan benar-benar minta maaf kepada mereka yang terkena dampak,” ujar Houston dalam surat yang ditujukan kepada seluruh karyawan, sebagaimana dikutip dari TechCrunch.
Karyawan yang terkena PHK dijanjikan pesangon, ekuitas, tunjangan kesehatan, serta layanan penempatan kerja. Dropbox menegaskan bahwa perubahan ini diperlukan untuk tetap kompetitif di pasar yang berkembang pesat. Houston menyatakan bahwa perusahaan memerlukan dana besar untuk investasi lebih agresif demi memastikan Dropbox tetap relevan di era yang semakin mengarah ke teknologi AI.
“Ini memvalidasi peluang yang kami kejar, menggarisbawahi kebutuhan investasi agresif, serta urgensi langkah cepat,” tambah Houston, memberikan gambaran kebutuhan inovasi untuk mendukung kinerja perusahaan.
Data keuangan Dropbox menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi tantangan pertumbuhan. Hingga kuartal II 2024, jumlah penggunanya hanya bertambah 63 ribu, dengan total pengguna aktif sekitar 18 juta. Pendapatan perusahaan hanya tumbuh 1,9% secara tahunan atau year-on-year.