Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani, menanggapi santai fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece yang marak menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Ia menyebut fenomena tersebut sebagai bentuk ekspresi masyarakat yang tak perlu disikapi secara represif.
“Saya kira itu ekspresi kreativitas, ekspresi inovasi, dan pasti hatinya adalah merah putih, semangatnya merah putih,” kata Muzani kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).
Menurutnya, semangat yang ditunjukkan oleh masyarakat merupakan bentuk rasa syukur atas eksistensi Indonesia yang telah memasuki usia 80 tahun. Ia juga menyampaikan harapannya agar Indonesia terus abadi dan mewujudkan cita-cita masyarakat adil dan makmur.
Muzani menyatakan bahwa dirinya tidak percaya kecintaan masyarakat terhadap bendera nasional akan tergantikan simbol lain, termasuk karakter dari budaya pop seperti One Piece.
“Saya kira kecintaan rakyat Indonesia kepada bendera Merah Putih tidak akan tertukar dengan apapun. Saya meyakini itu,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menilai tren pengibaran bendera One Piece sebagai upaya memecah belah bangsa. Ia mengungkapkan adanya informasi dari lembaga intelijen mengenai potensi disintegrasi dari gerakan simbolik semacam itu.
“Memang ada upaya-upaya yang namanya untuk memecah-belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Dasco di lokasi yang sama, Kamis (31/7/2025).
Partai-partai lain juga angkat bicara, termasuk PKB yang menyatakan keprihatinannya terhadap dampak simbolik yang bisa mengikis jati diri bangsa. Meski begitu, Muzani tetap memandang bahwa bentuk ekspresi tersebut bukan ancaman nyata selama nilai-nilai nasionalisme tetap dijunjung.
Ia mengimbau masyarakat tetap memusatkan perayaan kemerdekaan pada nilai-nilai perjuangan dan kebangsaan, termasuk dengan mengibarkan bendera Merah Putih sebagai lambang kedaulatan dan persatuan.
