Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Defisit APBN Berpotensi Bengkak Akibat Program MBG

Ekonom CELIOS peringatkan risiko lonjakan defisit APBN akibat anggaran besar untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
AssyifaAssyifa23 Januari 2025 Ekonomi
Risiko defisit APBN karena Program Makan Bergizi Gratis
Nailul Huda (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Rencana pemerintah memperluas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu kekhawatiran ekonom terkait risiko pembengkakan defisit anggaran. Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda, menyebutkan bahwa defisit APBN berpotensi mencapai 3,1 persen dari PDB pada 2029 jika target program ini dilakukan tanpa penyesuaian anggaran.

“Jika target MBG mencapai 100 persen pada 2029, belanja negara bisa mencapai Rp4.962 triliun, sehingga rasio defisit melebihi batas yang diperbolehkan Undang-Undang Keuangan Negara 2003,” jelas Nailul di Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Ia menambahkan, potensi pendapatan negara bisa ditingkatkan melalui optimalisasi pajak sektor pertambangan dan pengawasan ketat terhadap pengemplang pajak, yang saat ini bernilai lebih dari Rp300 triliun.

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menyarankan agar program MBG menerapkan pendekatan geographic targeting dengan fokus pada daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Wilayah-wilayah ini meliputi Aceh, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah.

“Pemerintah harus memprioritaskan daerah 3T lebih dahulu. Untuk masyarakat di kota besar, subsidi MBG bisa diarahkan kepada pelajar dari keluarga miskin, sedangkan siswa dari keluarga mampu bisa menggunakan skema iuran,” ujar Bhima.

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sedang memikirkan penambahan anggaran untuk MBG guna mempercepat jangkauan program tersebut.

“Masih banyak anak-anak yang belum menerima manfaat MBG. Presiden ingin memastikan sebanyak 82,9 juta anak dapat menikmati program ini sebelum akhir 2025,” ujar Dadan usai rapat bersama Presiden di Istana Kepresidenan pada 17 Januari 2025.

Dalam kesempatan lain, Presiden Prabowo Subianto juga mengajak pemerintah daerah untuk mendukung pendanaan program MBG. “Kami membuka pintu bagi gubernur atau bupati yang ingin membantu. Yang penting efisien, tepat sasaran, dan tidak ada kebocoran anggaran,” kata Prabowo dalam acara di Jakarta, 16 Januari 2025.

Namun, Bhima menilai efisiensi menjadi kunci keberhasilan program ini. “Menambah anggaran tanpa perencanaan matang hanya akan memperbesar risiko fiskal di masa depan,” pungkasnya.

Para ekonom berharap pemerintah menyeimbangkan prioritas anggaran untuk memastikan program MBG berjalan tanpa membebani APBN yang sudah menghadapi tantangan fiskal dari program-program strategis lain.

Anggaran Pemerintah Bhima Yudhistira Defisit APBN Nailul Huda Program Makan Bergizi Gratis
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePrabowo Alokasikan Rp48,8 Triliun untuk Fasilitas IKN
Next Article Ayi Mulyana: Membangun Pramuka yang Berkontribusi Nyata

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Survei KIC: 83,6% Masyarakat Indonesia Familiar dengan AI

Techno Assyifa

Antara Harapan dan Kekecewaan

Editorial Udex Mundzir

Ketika Moral Publik Mati

Editorial Udex Mundzir

Keunikan Budaya dan Kemajuan Teknologi, Inilah Keistimewaan Jepang

Travel Alfi Salamah

Mengenal IHSG: Indeks Utama Pasar Saham Indonesia

Bisnis Ericka
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.