Madinah – Kloter pertama jemaah haji Indonesia tiba di Madinah, Arab Saudi, dengan sambutan hangat dari jajaran perwakilan RI. Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, memastikan bahwa seluruh mekanisme penyambutan telah disiapkan secara menyeluruh demi kenyamanan jemaah, terutama para lanjut usia.
Dalam keterangannya kepada awak media di Madinah pada Jumat (2/5/2025), Dubes Abdul Aziz mengungkapkan bahwa sistem fast track imigrasi memang mempercepat proses kedatangan. Namun, ia menyoroti pentingnya pengelolaan ekstra agar jemaah tidak langsung bergegas keluar bandara sebelum mendapatkan layanan awal yang dibutuhkan.
“Fast track sangat membantu, tetapi kami harus mencegah agar jemaah, khususnya lansia, tidak tercecer karena terburu-buru keluar bandara sebelum istirahat atau ke toilet,” ujar Abdul Aziz.
Ia menyebut bahwa petugas di lapangan telah dibekali dengan panduan teknis guna mengelola potensi kendala seperti pemisahan jemaah dan barang bawaan antar penyedia layanan haji atau syarikah. Menurutnya, pencampuran jemaah atau koper di antara delapan syarikah dapat menyebabkan kebingungan jika tidak ditangani dengan rapi.
“Distribusi jemaah harus tepat. Ini bukan hanya soal orang, tapi juga koper dan identitas. Jika tidak akurat, bisa timbul kekacauan di hotel,” imbuhnya.
Abdul Aziz juga menyoroti pentingnya ketepatan pembagian kartu Nusuk—dokumen identitas jemaah dari Pemerintah Arab Saudi—yang diberikan oleh syarikah setibanya jemaah di hotel.
“Pembagian kartu Nusuk harus cepat dan akurat karena keterlambatan dapat mengganggu jadwal dan mobilisasi ke lokasi ibadah,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa jika ditemukan kendala di lapangan yang membutuhkan pendekatan diplomatik, pihak KBRI siap bertindak. Namun, ia mendorong agar urusan teknis sebisa mungkin diselesaikan oleh tim operasional agar proses tetap fleksibel.
“Kami akan menyambut langsung jemaah di bandara. Kehadiran kami adalah simbol bahwa negara hadir dan serius melayani warga negara yang menunaikan ibadah haji,” tutup Abdul Aziz.
Kesiapan matang ini menjadi langkah awal penting dalam rangkaian penyelenggaraan ibadah haji 2025, sekaligus wujud komitmen pemerintah dalam memberikan layanan optimal kepada seluruh jemaah.
