Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Honda dan Nissan Siapkan Merger, Fokus Kejar Produksi EV

Merger ini berpotensi menciptakan grup otomotif terbesar dunia, mengincar dominasi pasar EV.
AssyifaAssyifa18 Desember 2024 Global
Merger Honda dan Nissan
Makoto Uchida (kiri), presiden dan CEO pembuat mobil Jepang Nissan, berjabat tangan dengan Toshihiro Mibe (kanan), direktur, presiden, dan perwakilan pejabat eksekutif pembuat mobil Honda, setelah konferensi pers di Tokyo (.CNBC)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Tokyo – Dua raksasa otomotif Jepang, Honda Motor dan Nissan Motor, dilaporkan tengah dalam pembicaraan merger yang bertujuan menciptakan kekuatan besar baru di industri otomotif global. Langkah ini diambil untuk memperkuat produksi kendaraan listrik (EV) dan meningkatkan daya saing di pasar yang semakin kompetitif, terutama menghadapi perusahaan seperti Tesla dan BYD.

Menurut laporan Nikkei pada Rabu (18/12/2024), kedua perusahaan sedang menjajaki pembentukan entitas perusahaan induk baru dan akan segera menandatangani nota kesepahaman. Rencana ini juga melibatkan Mitsubishi Motors, yang saat ini sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Nissan, sehingga berpotensi menciptakan grup otomotif terbesar di dunia.

Pernyataan resmi dari Honda dan Nissan menyebutkan bahwa mereka sedang memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk menjalin kolaborasi strategis. Hal ini juga menandai langkah lanjut setelah kedua perusahaan menyepakati kemitraan pada Maret lalu dalam pengembangan kendaraan listrik.

Sementara itu, para analis menilai bahwa merger ini adalah respons terhadap perubahan peta persaingan di pasar otomotif global. Produsen mobil asal China, seperti BYD, telah menjadi penantang utama dalam sektor EV, sementara Tesla tetap mendominasi pasar internasional.

Honda sebelumnya telah mengumumkan rencana investasi sebesar USD 65 miliar atau sekitar Rp1.039 triliun hingga tahun 2030. Investasi ini dimaksudkan untuk menggandakan kapasitas produksi kendaraan listrik, sejalan dengan target perusahaan untuk mencapai 100 persen penjualan EV pada 2040. Di sisi lain, Nissan juga menargetkan peluncuran 16 model EV baru dari total 30 kendaraan baru yang direncanakan dalam tiga tahun ke depan.

Namun, industri kendaraan listrik tidak lepas dari tantangan. Meski permintaan global untuk kendaraan rendah emisi terus meningkat akibat perhatian terhadap isu perubahan iklim, sejumlah kendala seperti harga yang tinggi, keterbatasan infrastruktur pengisian daya, dan kekhawatiran konsumen soal jangkauan kendaraan menjadi hambatan signifikan.

Saat ini, Jepang masih menghadapi tantangan besar untuk mengimbangi perkembangan pasar EV di negara lain. Pada 2022, hanya 1,7 persen kendaraan yang terjual di Jepang merupakan EV, jauh di bawah Eropa Barat dengan 15 persen dan Amerika Serikat dengan 5,3 persen. Dominasi kendaraan hibrida, yang menyumbang 40 persen penjualan domestik di Jepang, menjadi alasan utama tertinggalnya inovasi kendaraan listrik murni.

Merger Honda dan Nissan ini diharapkan dapat menjadi pendorong inovasi di industri otomotif Jepang sekaligus meningkatkan daya saing global. Jika sukses, entitas baru ini tidak hanya akan memimpin pasar otomotif Asia tetapi juga berpotensi menjadi kekuatan besar dalam transisi global menuju kendaraan listrik.

Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleGempa dan Tsunami Vanuatu: Ibu Kota Hancur, WNI Belum Bisa Dihubungi
Next Article Novita Hardini Tolak Kenaikan PPN pada Sekolah Internasional

Informasi lainnya

Menag Dorong Kolaborasi Global Wasathiyah Islam dan Nilai Tionghoa

11 November 2025

Megawati Serukan Dunia Bersatu Dukung Palestina Merdeka

1 November 2025

Timor Leste Resmi Bergabung ke ASEAN pada KTT Kuala Lumpur

26 Oktober 2025

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

15 Oktober 2025

Dubes Palestina Kritik Rencana Damai 20 Poin Trump untuk Gaza

30 September 2025

UK, Kanada, dan Australia Akui Kedaulatan Palestina

22 September 2025
Paling Sering Dibaca

PKS dan Strategi Politik yang Memukul Balik

Editorial Udex Mundzir

Haji Ilegal, Iman yang Dimanfaatkan

Editorial Udex Mundzir

Pajak: Cermin Keberlanjutan atau Beban Tanpa Akhir?

Editorial Udex Mundzir

7 Aplikasi Jahat yang Harus Segera Anda Hapus

Techno Assyifa

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

Travel Alfi Salamah
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.