Samarinda – Kalimantan Timur siap menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-30 yang akan diadakan di Provinsi Kalimantan Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Persiapan untuk acara akbar ini semakin matang, ditandai dengan penyelenggaraan technical meeting dan penetapan peserta yang berlangsung di Auditorium KH M Rasjidi, Kementerian Agama Republik Indonesia, pada Selasa (20/8/2024).
Technical meeting ini dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama sekaligus Ketua LPTQ Nasional, Kamaruddin Amin, yang menegaskan pentingnya kepesertaan dalam pelaksanaan MTQ.
“Alhamdulillah kita sudah berhasil melakukan identifikasi dan seleksi. Insyaallah kita tetapkan peserta resmi yang akan berlomba pada event MTQ tingkat nasional yang sangat prestisius secara nasional,” ujar Kamaruddin Amin.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengungkapkan bahwa persiapan sebagai tuan rumah sudah dipresentasikan di Samarinda.
“Kami terus memperbarui informasi terkait kebutuhan dan kedatangan kafilah. Jadwal penjemputan kafilah di Bandara APT Pranoto Samarinda dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan juga telah kami siapkan,” jelasnya.
Meski demikian, Sri Wahyuni mencatat masih ada beberapa daerah yang belum menyampaikan jadwal kedatangan mereka ke Kaltim.
Selain MTQ, acara ini juga akan dimeriahkan dengan pameran halal food, seni budaya khas bangsa yang melibatkan partisipasi dari Brunei Darussalam dan Malaysia. Serta pameran kaligrafi internasional yang akan diikuti oleh seniman dari 50 negara.
“Namun, ada 20 daerah yang tidak ikut dalam pameran tersebut,” katanya.
Sementara itu, Direktur Penerangan Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menyampaikan bahwa jumlah peserta yang ditetapkan untuk mengikuti MTQ Nasional ke-30 di Kaltim mencapai 1.998 peserta dari 38 daerah. Dari jumlah tersebut, 1.587 peserta merupakan peserta inti dan 431 peserta lainnya merupakan peserta cadangan.
“Peserta cabang lomba MTQ meliputi seni baca Alquran yang di ikuti oleh 294 peserta. Qira’at Alquran sebanyak 160 peserta, Hapalan Alquran dengan 298 peserta. Tafsir Alquran sebanyak 125 peserta, Fahm Alquran dengan 195 peserta, dan Syarh Quran dengan 182 peserta. Selain itu, cabang seni kaligrafi Alquran mengikutkan 224 peserta. Karya Tulis Ilmiah Alquran dengan 59 peserta, dan eksebisi seni Alquran yang mengikutkan 10 peserta,” pungkasnya.