Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) resmi menuntaskan proses penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji tahun 2025 dengan menandatangani kontrak kerja sama bersama Saudia Airlines.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief serta General Manager Saudi Arabian Airlines, Amer G Alghamdy, di Kantor Urusan Haji Jeddah pada Minggu (16/03/2025).
Dalam perjanjian tersebut, Saudia Airlines akan mengangkut sebanyak 102.182 jemaah dan petugas haji dari lima embarkasi yang mencakup 11 provinsi di Indonesia.
Sebelumnya, Kemenag telah lebih dulu menjalin kerja sama dengan Garuda Indonesia dan Lion Air, sehingga dengan kontrak ini, seluruh kebutuhan transportasi udara untuk musim haji 1446H/2025M resmi terpenuhi.
Hilman Latief mengungkapkan bahwa proses negosiasi dengan Saudia Airlines cukup panjang dan penuh tantangan. Namun, kesepakatan akhirnya tercapai dengan menitikberatkan pada kualitas pelayanan bagi jemaah haji Indonesia.
“Kami memastikan agar seluruh jemaah mendapatkan layanan terbaik, terutama bagi mereka yang lanjut usia, berisiko tinggi, dan penyandang disabilitas. Ini menjadi prioritas utama dalam kerja sama ini,” ujar Hilman.
Sementara itu, pihak Saudia Airlines menegaskan bahwa mereka telah menyiapkan pesawat serta jadwal penerbangan yang telah mendapatkan persetujuan dari General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.
Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk memberikan prioritas layanan bagi jemaah haji yang memerlukan perhatian khusus.
Dengan selesainya kontrak transportasi udara ini, Kemenag berharap agar seluruh proses keberangkatan dan kepulangan jemaah haji tahun ini dapat berjalan lebih lancar, aman, dan nyaman.
Pemerintah juga terus mengupayakan peningkatan pelayanan agar ibadah haji 2025 bisa terlaksana dengan maksimal.
