Atlanta – Mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, meninggal dunia pada Minggu (29/12/2024) di kediamannya di Plains, Georgia. Carter, yang merupakan presiden ke-39 AS, wafat dalam usia 100 tahun, menjadikannya presiden AS yang paling lama hidup dalam sejarah.
Carter meninggalkan empat anak, 11 cucu, dan 14 cicit. Ia juga menyusul istrinya, Rosalynn Carter, yang meninggal dunia pada 2023. “Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” kata Chip Carter, putra Jimmy Carter, dalam pernyataan resmi The Carter Center pada Senin (30/12/2024).
Upacara penghormatan terakhir akan dilangsungkan di Atlanta dan Washington, D.C. Sementara itu, pemakaman tertutup akan digelar di kampung halamannya di Plains.
Jimmy Carter, yang lahir pada 1 Oktober 1924, menjabat sebagai Presiden AS dari 1977 hingga 1981. Kepemimpinannya diwarnai tantangan besar seperti Revolusi Iran 1979 yang menggulingkan Shah Reza Pahlavi, dan krisis sandera di Kedutaan Besar AS di Teheran. Meski gagal membebaskan para sandera sebelum akhir masa jabatannya, Carter dikenang karena keberhasilannya memediasi Perjanjian Camp David antara Israel dan Mesir, yang mengakhiri konflik selama 31 tahun antara kedua negara.
Kendati hanya menjabat satu periode setelah kalah dari Ronald Reagan pada Pemilu 1980, Carter terus aktif di dunia internasional. Ia menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 2002 atas kontribusinya dalam menyelesaikan konflik global dan mempromosikan demokrasi serta hak asasi manusia.
Selama masa pensiunnya, Carter juga terlibat dalam berbagai misi kemanusiaan, termasuk dialog dengan pemimpin Hamas pada 2008 dan membantu membebaskan warga AS di Korea Utara pada 2010.
Kisah hidup dan dedikasi Jimmy Carter di bidang kemanusiaan menjadikannya salah satu pemimpin dunia yang dikenang atas kontribusi besar dalam menciptakan perdamaian dan keadilan global.
