Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat internasional IV yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (29/01/2025).
Dalam sambutannya, Nasaruddin menekankan bahwa MTQ bukan sekadar ajang lomba membaca Alquran, tetapi juga bentuk nyata kecintaan terhadap kitab suci umat Islam.
“Kenapa begitu kita mencintai Alquran? Karena kita tahu bahwa Alquran adalah Kalamullah, firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Alquran ini mampu mencerahkan masyarakat,” ujar Nasaruddin.
Ia menjelaskan bahwa Alquran selalu relevan dengan perkembangan zaman, mulai dari masa diturunkannya hingga era digital saat ini. Menurutnya, kitab suci ini menjadi pedoman utama yang terus memberikan pencerahan bagi umat Islam.
Tahun ini, MTQ mengangkat tema “Alquran, Environment, and Humanity for Global Harmony”. Tema ini menegaskan bahwa Alquran menyerukan umat manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan dan membangun harmoni global.
“Topik MTQ kita hari ini menekankan bahwa pelestarian lingkungan itu suatu keharusan. Ini membuktikan bahwa kitab suci Islam justru menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam,” ungkapnya.
Nasaruddin juga membantah tudingan yang menyebut bahwa kitab-kitab agama Ibrahim, seperti Taurat, Injil, dan Alquran, menjadi penyebab kerusakan lingkungan.
“Tahun lalu ada yang menuding bahwa kitab-kitab suci agama Ibrahim memicu kerusakan lingkungan. Kami bersama beberapa pemuka agama lainnya berkumpul di New York untuk membantah klaim tersebut,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa dalam surat Al-Baqarah ayat 30 disebutkan bahwa manusia diangkat sebagai khalifah di bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya. Begitu pula dalam surat Al-Jasiyah ayat 13, disebutkan bahwa Allah menundukkan alam semesta untuk kesejahteraan manusia.
Namun, Nasaruddin mengingatkan bahwa meskipun alam diciptakan untuk manusia, eksploitasi berlebihan tetap tidak diperbolehkan.
“Kalau hanya membaca sepotong ayat, memang seolah-olah manusia diberi hak untuk mengeksploitasi alam. Tetapi Alquran harus dibaca secara komprehensif. Islam mengajarkan keseimbangan dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan,” jelasnya.
MTQ Internasional IV ini diikuti oleh sekitar 60 peserta dari 38 negara. Selain itu, sebanyak 22 dewan hakim berstandar internasional telah dipastikan hadir, dengan 15 di antaranya berasal dari Indonesia, sementara sisanya dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.
Ajang ini tidak hanya menjadi wadah bagi para qari dan qariah terbaik dunia, tetapi juga memperkuat hubungan antarnegara dalam semangat Islam dan kebersamaan.
