Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Mendikdasmen Soroti Maraknya Buzzer Serang Tokoh di Medsos

Abdul Mu'ti menilai keadaban digital di Indonesia kian merosot akibat pengerahan buzzer untuk kepentingan personal dan politik.
ErickaEricka9 Juni 2025 Pendidikan
keadaban digital dan buzzer media sosial
Ilustrasi keadaban digital dan buzzer media sosial (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan keprihatinannya terhadap memburuknya etika digital di Indonesia. Dalam pernyataannya di Semarang pada Minggu (8/6/2025), ia menyoroti fenomena penggunaan buzzer berbayar di media sosial untuk menyerang atau mendongkrak popularitas seseorang.

Menurut Mu’ti, buzzer tidak lagi sekadar akun anonim, namun telah menjadi sistem terorganisir yang digerakkan secara masif layaknya mesin. Biaya untuk menggerakkan ratusan ribu akun buzzer dapat dikalkulasi, dan praktik ini telah mengancam kualitas komunikasi publik dan keadaban digital.

“Kalau ingin seseorang ngetop, tinggal kerahkan buzzer-nya. Kalau ingin menyerang, tinggal kerahkan juga. Dan semuanya bisa dibayar,” ujar Mu’ti.

Ia menambahkan bahwa maraknya penggunaan buzzer ini menimbulkan ketakutan bahkan di kalangan pejabat, di mana ada orang yang enggan membuka media sosial karena takut menjadi target serangan. Kondisi ini menurutnya menjadi bukti nyata dari rusaknya adab digital dalam ruang publik.

“Kita sedang mengalami krisis keadaban digital. Yang seharusnya menjadi tempat untuk berbagi informasi dan dialog sehat, malah berubah menjadi ladang kebiadaban digital,” tegasnya.

Kekhawatiran Mu’ti ini sejalan dengan kasus yang tengah disidik Kejaksaan Agung, di mana seorang ketua tim buzzer, MAM, ditetapkan sebagai tersangka karena menghalangi proses hukum dalam beberapa kasus korupsi besar. MAM disebut mengorganisir hingga 150 buzzer untuk menyebarkan konten negatif yang menyudutkan Kejaksaan Agung melalui berbagai platform media sosial.

Tindakan ini dilakukan atas permintaan beberapa pihak, termasuk direktur pemberitaan media dan pengacara, yang memberikan imbalan hingga ratusan juta rupiah. MAM kini ditahan di Rutan Salemba selama 20 hari sebagai bagian dari proses hukum yang sedang berjalan.

Pemerintah, melalui Kemendikdasmen, mendorong literasi digital agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dan mampu memilah informasi yang sehat. Peningkatan pendidikan karakter dan integritas menjadi agenda utama untuk membangun kembali ruang digital yang beradab.

Mu’ti berharap kesadaran bersama tentang pentingnya keadaban digital bisa menjadi prioritas nasional, mengingat dampaknya yang tidak hanya merusak individu tetapi juga merusak tatanan sosial secara keseluruhan.

Abdul Mu'ti Buzzer Media Sosial Keadaban Digital Korupsi Digital Pendidikan karakter
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleMasjidil Haram Padat, Jemaah Diminta Bertahan di Hotel
Next Article Gubernur Elisa Sebut Warga Tolak Penutupan Tambang Nikel Gag

Informasi lainnya

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar 2025 di Ponorogo Resmi Ditutup

22 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar Tahun 2025 di PP Al-Iman Putri Resmi Ditutup

22 September 2025

Temu ISJ Sulawesi Selatan 2025 Resmi Digelar di Maros

22 September 2025

Hari Ketiga Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, Peserta Belajar Sismisat dan Latihan Membina

19 September 2025

Hari Kedua KMD Pramuka Ponorogo, Peserta Dalami Peran Pembina

18 September 2025

Kursus Pembina Pramuka Dibuka di Ponpes Al-Iman Ponorogo

17 September 2025
Paling Sering Dibaca

Menaklukkan Gunung Cikuray, Atap Tertinggi di Garut

Travel Alfi Salamah

Tren Paylater Melonjak, Saatnya Melek Finansial

Bisnis Ericka

Citra Retak di Balik Kata

Gagasan Silva

Tantangannya Kebocoran Data Pribadi

Editorial Udex Mundzir

Bela Negara Bukan Membungkam Kritik

Opini Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.