Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Pekerja Padat Karya Bergaji Rp 10 Juta Kini Bebas Pajak

AssyifaAssyifa17 Desember 2024 Ekonomi
Bebas Pajak PPh Pasal 21
Airlangga Hartarto umumkan pembebasan PPh Pasal 21 untuk pekerja padat karya bergaji Rp 4,8-10 juta mulai 2025 (.kdc)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Pemerintah resmi membebaskan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 bagi pekerja di sektor padat karya dengan gaji Rp 4,8 juta hingga Rp 10 juta. Kebijakan ini diambil untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat akibat kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang berlaku mulai 1 Januari 2025.

Langkah ini diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12/2024). Airlangga menjelaskan bahwa kebijakan ini ditujukan untuk menopang masyarakat kelas menengah di sektor padat karya seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki. Pemerintah berharap insentif ini akan memberikan ruang napas bagi pekerja dan mendorong daya beli masyarakat.

“PPh untuk gaji antara Rp 4,8 juta hingga Rp 10 juta akan ditanggung pemerintah, khusus untuk industri padat karya. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya meredam dampak kenaikan PPN terhadap kelompok masyarakat yang rentan,” ujar Airlangga.

Selain pembebasan pajak, pemerintah juga memberikan subsidi bunga sebesar 5% untuk pembiayaan revitalisasi mesin industri di sektor padat karya. Langkah ini bertujuan meningkatkan produktivitas dan daya saing industri. Tidak hanya itu, subsidi sebesar 50% untuk jaminan kecelakaan kerja (JKK) akan diberikan selama enam bulan kepada pekerja di sektor ini.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa kebijakan ini diambil berdasarkan data yang menunjukkan tekanan ekonomi yang dihadapi oleh pekerja di sektor padat karya. Pemerintah ingin memastikan sektor ini tetap tumbuh dan mampu menopang perekonomian nasional di tengah tantangan global.

“Pemerintah terus mendengarkan kebutuhan masyarakat dan sektor industri. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas dan memberikan perlindungan bagi mereka yang terkena dampak kebijakan fiskal, seperti kenaikan PPN,” kata Sri Mulyani.

Meski PPN akan naik menjadi 12% sesuai Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), barang dan jasa strategis tetap mendapat pembebasan PPN. Pemerintah memastikan kebijakan ini tidak hanya memperhatikan kebutuhan fiskal negara, tetapi juga kesejahteraan masyarakat.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong daya beli masyarakat, menjaga stabilitas ekonomi, dan memastikan sektor padat karya terus menjadi penopang penting dalam penciptaan lapangan kerja.

Pekerja padat karya adalah tenaga kerja yang bekerja di industri yang memerlukan banyak sumber daya manusia dalam proses produksinya. Industri padat karya umumnya melibatkan pekerjaan manual atau penggunaan tenaga kerja dalam jumlah besar, seperti sektor tekstil, furnitur, alas kaki, pertanian, dan industri kecil lainnya. Sektor ini berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

Airlangga Hartarto Ekonomi Nasional Pekerja Padat Karya PPH Pasal 21 PPN 12% Sri Mulyani
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePDIP Pecat Jokowi: Dinamika Baru
Next Article Aston Samarinda Hadirkan Menu Spesial “Aneka Sapo” untuk Pecinta Kuliner

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Surat Fatir, Munculnya Uban sebagai Pemberi Peringatan

Islami Alfi Salamah

APBS Siapkan Santri Jadi Pengusaha Tangguh

Bisnis Ericka

Ketika Putra Mahkota Solo ‘Menyesal’ Bergabung dengan Republik

Editorial Udex Mundzir

Makan Gratis, Simbol Negara Gagal

Editorial Udex Mundzir

Bahlil Memang Tidak Punya Urat Malu

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.