Malang – Sosok H. Ferry, seorang penjual bakso asal Kabupaten Malang, viral di media sosial setelah membiayai pembangunan jalan dusun menggunakan dana pribadi. Jalan yang dulunya berupa tanah kini menjadi mulus berbeton, berkat proyek yang ia inisiasi di Dusun Segelan Sidomulyo, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum.
Aksi mulia ini bermula pada tahun 2017, bertepatan dengan peresmian Masjid Al-Ikhlas yang juga dibangun oleh H. Ferry. Koordinator proyek, Sunardi, menjelaskan bahwa H. Ferry mengumpulkan warga dan perangkat desa untuk mendiskusikan perencanaan pembangunan jalan.
“Beliau membentuk tujuh kelompok kerja, masing-masing terdiri dari 17–18 orang. Hingga saat ini, proyek masih berjalan dan sudah menghabiskan sekitar Rp1,7 miliar untuk rabat beton dan drainase. Semua biaya sepenuhnya berasal dari dana pribadi Pak Ferry,” kata Sunardi, Sabtu (28/12/2024).
Selain jalan, H. Ferry juga membangun masjid, drainase, dan gedung sekolah. Total biaya yang telah dikeluarkan diperkirakan mencapai Rp10 miliar. “Pak Ferry ingin memajukan kampung halaman dan meringankan beban masyarakat,” imbuh Sunardi.
Masyarakat Dusun Segelan Sidomulyo menyambut hangat upaya ini. Mereka bergotong royong membantu pembangunan, termasuk menyediakan konsumsi untuk pekerja. Proyek ini juga melibatkan warga untuk merawat hasil pembangunan, seperti membersihkan sampah dan menanam tanaman di bahu jalan.
“Semoga jadi ladang pahala bagi Pak Ferry dan keluarganya,” ucap Sunardi, mewakili warga. Ia berharap pemerintah juga dapat memperhatikan desa-desa kecil seperti mereka, terutama dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi.
Di media sosial, warganet memuji aksi sosial ini. Banyak yang mengusulkan agar tulisan besar dipasang di jalan sebagai tanda bahwa pembangunan dilakukan secara swadaya, bukan dari dana pemerintah.
“Kami merasa bangga dengan beliau. Semoga banyak yang mengikuti jejak ini untuk membangun Indonesia dari kampung halaman,” komentar salah satu netizen.
Dengan inisiatif luar biasa ini, H. Ferry membuktikan bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil, bahkan dari tangan seorang penjual bakso.
