Jakarta – Anggota Komisi II DPR RI Indrajaya mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto mengadakan retret bagi kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk menekan angka korupsi yang selama ini menjadi persoalan serius di pemerintahan daerah.
Dalam keterangannya di Jakarta pada Senin (13/01/2025), Indrajaya mengatakan bahwa melalui retret, Presiden dapat menekankan pentingnya integritas dan memberikan peringatan bahwa korupsi merugikan masyarakat. Data Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan 61 kepala daerah menjadi tersangka korupsi antara 2021–2023, menyoroti perlunya tindakan preventif.
“Kami sangat mendukung langkah Presiden Prabowo karena ini adalah cara positif untuk meningkatkan kepemimpinan di daerah,” ujar Indrajaya.
Selain untuk memperkuat integritas, retret juga akan menjadi ajang untuk menyelaraskan visi antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini bertujuan agar program kerja daerah sejalan dengan visi nasional, sehingga pembangunan dapat berjalan serempak tanpa tumpang tindih.
“Kepala daerah terpilih perlu dibekali dengan pemahaman visi Presiden agar tidak berjalan sendiri-sendiri dalam melaksanakan program,” tambahnya.
Indrajaya juga menyoroti pentingnya retret sebagai sarana pembekalan kepemimpinan bagi kepala daerah baru yang belum berpengalaman. Pembekalan ini, menurutnya, dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan dan bekerja lebih efisien untuk masyarakat.
Selain itu, retret ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme. Kepala daerah yang memiliki rasa cinta tanah air diyakini akan lebih berkomitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat di wilayah masing-masing.
“Retret perlu segera dilaksanakan karena waktunya cukup panjang sebelum pelantikan. Kami sangat mendukung ide Presiden ini,” tutup Indrajaya.
Retret adalah kegiatan refleksi atau pembelajaran yang dilakukan di tempat yang tenang dan jauh dari kesibukan sehari-hari. Dalam konteks ini, retret bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, menyelaraskan visi, dan memperkuat nilai-nilai integritas serta nasionalisme para kepala daerah. Kegiatan ini biasanya melibatkan diskusi, ceramah, serta pelatihan kepemimpinan yang dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang pada peserta.