Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Puasa dan Pemberantasan Korupsi

Kisah jenaka namun ironi soal ibadah dan korupsi menjadi bahan renungan publik di akhir Ramadhan.
Syamril Al-BugisyiSyamril Al-Bugisyi29 Maret 2025 Islami
Refleksi Ramadhan dan korupsi di Indonesia
Ilustrasi Refleksi Ramadhan dan korupsi
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Seorang polisi sangat kaget melihat pencuri yang ditangkapnya shalat di dalam tahanan. Dia bertanya ke pencuri “bapak kok shalat padahal pencuri?” Apa jawaban pencuri “shalat itu ibadah mencuri itu pekerjaan”. Itu cerita Prof. Hamdan Juhannis pada ceramah di Wisma Kalla beberapa tahun lalu. Apa yang aneh dari jawaban pencuri itu?

Dia merasa wajar saja karena dia memisahkan antara ibadah dan pekerjaan. Pekerjaan boleh apa saja baik halal atau haram yang penting jangan lupa shalat. Urusan pekerjaan tidak ada hubungan dengan Allah. Jadi kerja dan ibadah sesuatu yang terpisah.

Sepertinya cerita di atas hanya fiktif dan tidak mungkin terjadi. Anda salah. Ini banyak terjadi dalam kehidupan kita dalam nuansa yang sama. Seorang teman bercerita saat temannya yang pengusaha mengurus ijin usaha ke sebuah instansi.

Terjadi negosiasi pembayaran sogokan dengan salah seorang pejabatnya. Tiba-tiba terdengar adzan. Si pejabat berkata “kita shalat dulu pak. Setelah shalat kita lanjutkan”.

Mereka pun menuju masjid untuk shalat dan setelah selesai lanjut lagi negosiasinya. Si pengusaha ini bingung juga. Kok bisa ya orangnya rajin shalat tapi juga suka terima sogokan. Suka korupsi. Pemahaman si pejabat mirip dengan si pencuri. Bahwa shalat itu ibadah, negosiasi sogokan itu pekerjaan.

Seolah-olah ruang dan waktu kehidupan tersekat. Saat di tempat kerja secara terbuka membahas rencana manipulasi dan tindakan yang tidak sesuai ajaran agama. Tidak masalah yang penting menguntungkan.

Saat di masjid tiba-tiba berubah menjadi sangat khusyu dalam zikir dan shalat, membaca Al Qur’an, menyimak ceramah. Apalagi di bulan ramadhan. Orang yang melihat di masjid tidak akan menyangka kalau di luar masjid membahas rencana yang tidak sesuai ajaran agama.

Apa akar masalah dari berbagai perilaku seperti di atas? Itu karena manusia belum secara utuh ‘meletakkan’ Allah dalam kehidupannya. Allah hanya ada di masjid, atau tempat shalat. Padahal Allah ada di mana saja ruang dan waktu kehidupan kita. Di mana saja dan kapan saja Allah Maha Menyaksikan apa yang kita lakukan.

Selanjutnya itu terjadi karena kita memaknai ibadah hanya ibadah khusus seperti shalat. Sehingga di luar itu bukan ibadah. Padahal tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah. Jadi seluruh aktivitas kita baik shalat, bekerja, makan, tidur dan lainnya harus bernilai ibadah.

Bulan Ramadhan dengan ibadah puasa selama sekitar 13,5 jam melatih kita untuk merasakan keberadaan Allah di luar waktu shalat. Kita berada dalam keadaan beribadah puasa sambil melakukan pekerjaan sehari-hari.

Harapannya terjadi penyatuan antara pekerjaan dan ibadah. Tumbuh rasa takut untuk berbuat salah di aktivitas pekerjaan karena sedang beribadah puasa. Semoga itu terus terbawa di luar bulan Ramadhan termasuk kepada para pejabat yang ada peluang untuk korupsi.

Adanya kesadaran dalam pengawasan Allah membuat para pejabat tidak berani korupsi. Masyarakat juga tidak berani menyogok karena takut dosa dan pelanggaran. Jika itu terjadi korupsi akan berkurang di negeri ini apalagi disertai penegakan hukum yang tegas dan adil.

Makassar, 29 Ramadhan 1446H

Etika Pekerjaan Integritas ASN Kesadaran Spiritual Korupsi dan Ibadah Ramadhan 1446
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleHarga BBM Turun, Asal Bukan Oplosan
Next Article Meski Terlambat, Tetap Harus Dipercepat

Informasi lainnya

Risiko Seks di Luar Nikah bagi Pria Muslim

28 Agustus 2025

6 Karakter Muslimah High Value Masa Kini

7 Agustus 2025

Empat Kunci Hidup Tenang dalam Islam

7 Agustus 2025

Diam dalam Islam, Keutamaan yang Sering Terlupakan

6 Agustus 2025

Hati-Hati dengan Doa Keburukan

31 Mei 2025

Imam Lupa Baca Al-Fatihah, Apakah Sholatnya Sah?

30 Mei 2025
Paling Sering Dibaca

Pabrik Semen Gresik Menjadi Objek Vital Nasional

Bisnis Alfi Salamah

Adab dan Sunnah Menyambut Ibadah Qurban

Islami Udex Mundzir

10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan

Islami Alfi Salamah

Kontroversi Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Antikritik dan Kemewahan Helikopter

Argumen Udex Mundzir

Menghargai Waktu

Islami Syamril Al-Bugisyi
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.