Samarinda — Malam debat publik kedua Pilkada Kalimantan Timur yang berlangsung Minggu (3/11/2024) memanas ketika calon gubernur Hadi Mulyadi bersitegang dengan moderator terkait perubahan aturan.
Dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur itu, Hadi mempertanyakan perubahan tata tertib debat yang berbeda dari sesi pertama. Ketidaksesuaian aturan ini, menurut Hadi, meresahkan dan membingungkan para calon dan masyarakat.
“Kenapa tata tertibnya berbeda? Tolong perhatikan, masyarakat Indonesia. Mengapa strategi berubah dari debat pertama ke debat kedua?” tegasnya di hadapan para hadirin, mengungkapkan kekecewaannya dengan nada tegas.
Hadi juga menekankan bahwa ia dan pasangannya telah mematuhi semua peraturan yang diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 30.
“Kami ingin masyarakat melihat debat ini berjalan sesuai aturan yang telah disepakati. Penting bagi semua pihak untuk mengawasi jalannya debat agar tetap adil,” imbuhnya, berharap proses debat berlangsung transparan.
Moderator berusaha mengembalikan suasana agar kondusif, mengingatkan bahwa tujuan debat adalah untuk menyampaikan gagasan yang menyentuh kebutuhan masyarakat Kalimantan Timur. Meski ketegangan sempat terasa, debat kembali berlangsung dengan lancar, melanjutkan sesi-sesi berikutnya yang berfokus pada visi dan misi para kandidat.
Debat ini disiarkan langsung oleh beberapa media, seperti CNN Indonesia, YouTube, dan akun resmi KPU Kalimantan Timur, memberikan akses bagi masyarakat yang ingin mengikuti jalannya acara. Penyampaian program unggulan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini diharapkan membantu masyarakat dalam menentukan pilihan pada 27 November mendatang.
KPU Kalimantan Timur menegaskan bahwa tujuan debat ini adalah agar publik dapat mengenal lebih jauh para calon pemimpin yang akan membawa perubahan bagi Kalimantan Timur. Dengan debat yang transparan dan terbuka, diharapkan masyarakat lebih mantap dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan mereka.
