Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Mahfud MD: Kampus Harus Jadi Oposisi Kritis, Tolak Sikap Fatalis dan Nihilis

Kampus diminta berperan sebagai penjaga demokrasi dengan kritik objektif pada pemerintah.
SilvaSilva15 Februari 2025 Politik
Mahfud MD menegaskan kampus harus jadi oposisi kritis
Mahfud MD menegaskan kampus harus jadi oposisi kritis (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Semarang – Di tengah dinamika politik dan pemerintahan yang terus berkembang, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menegaskan pentingnya peran kampus sebagai oposisi kritis yang objektif. Mahfud meminta perguruan tinggi agar tidak terjebak dalam sikap fatalis atau nihilis dalam menyikapi kebijakan pemerintah.

“Yang benar dikatakan benar, yang salah ya dikatakan salah. Itulah yang disebut oposisi kritis, kritis dan objektif,” ujar Mahfud seusai menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Yogyakarta ke-6 di Semarang pada Sabtu (15/02/2025).

Mahfud menjelaskan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memiliki kewenangan konstitusional untuk menetapkan program dan kebijakan. Namun, ia mengingatkan, jika terjadi penyimpangan, kampus harus berani menyuarakan kebenaran.

“Kalau ada kesalahan baru kita katakan salah. Kalau program sesuai konstitusi, ya tidak perlu disalahkan,” tegas Mahfud.

Mahfud juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap munculnya dua kelompok ekstrem di lingkungan akademik.

“Sekarang ini banyak orang di kampus yang fatalis, merasa semua sia-sia dan tidak ada gunanya. Ada juga golongan nihilis yang menganggap semua kebijakan pemerintah pasti salah,” ungkapnya.

Ia menilai kedua sikap tersebut berpotensi merusak pola pikir kritis yang sehat di dunia kampus. Oleh karena itu, Mahfud mengingatkan agar civitas akademika tetap berpegang pada prinsip objektivitas dan mendukung kebijakan yang baik, sembari mengkritik yang salah.

“Enggak boleh begitu. Pasti ada kebijakan yang baik dan perlu didukung. Kita dukung yang baik, yang tidak baik kita kritik. Tidak boleh menjadi skeptik radikal,” jelasnya.

Mahfud juga menggarisbawahi peran historis kampus sebagai penjaga peradaban bangsa. Menurutnya, perguruan tinggi harus berperan aktif dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan menghasilkan pemikiran yang kritis dan konstruktif.

“Perguruan tinggi harus mengemban tugas sejarah, menjaga republik ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Mahfud.

Dalam konteks pemerintahan Prabowo, Mahfud menyebut bahwa masih banyak figur-figur baik di dalam birokrasi yang layak mendapat dukungan.

“Saya percaya masih banyak orang baik di pemerintahan yang bekerja dengan tulus untuk bangsa. Mereka layak didukung,” tandasnya.

Pernyataan Mahfud MD ini disambut baik oleh kalangan akademisi yang hadir dalam Munas IKA UII. Mereka menilai pesan tersebut menjadi pengingat agar kampus tidak terjebak dalam polarisasi politik, tetapi tetap menjadi ruang intelektual yang berpihak pada kebenaran.

Dengan situasi politik nasional yang kerap diwarnai dinamika panas, peran kampus sebagai oposisi kritis diharapkan mampu menjaga keseimbangan demokrasi dan memastikan pemerintahan berjalan sesuai konstitusi.

Demokrasi Indonesia Mahfud Md Oposisi Kritis Pemerintahan Prabowo Peran Kampus
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleArab Saudi Salurkan 100 Ton Kurma Ramadan untuk Umat Islam Indonesia
Next Article Prabowo Tegaskan Anggaran MBG Aman: “Uangnya Ada, Bung!”

Informasi lainnya

KPU Batalkan Aturan 731/2025, Dokumen Capres-Cawapres Bisa Diakses Publik

16 September 2025

Pakar Hukum Desak Penetapan Tersangka Dito Ariotedjo-Budi Arie

10 September 2025

RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Prioritas 2025

9 September 2025

Mendagri Tito Wajibkan Siskamling Aktif di Seluruh RT/RW

9 September 2025

Purbaya Tuai Kontroversi, Sebut Tuntutan 17+8 Hanya Suara Kecil

9 September 2025

Prabowo Tunda Pelantikan Menpora, Nama Masih Dirahasiakan

8 September 2025
Paling Sering Dibaca

Hukum dan Tata Cara Distribusi Kulit Hewan Qurban dalam Islam

Islami Udex Mundzir

Menikmati Kuliner Autentik Khas Turki, Dari Kudapan Manis hingga Minuman Tradisional

Food Alfi Salamah

Tren Paylater Melonjak, Saatnya Melek Finansial

Bisnis Ericka

Menyingkap Tabir di Balik ‘Penyalahgunaan Wewenang’

Editorial Udex Mundzir

Tanda-Tanda Allah Akan Menaikkan Derajatmu

Islami Assyifa
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

WMSJ 2025 Hadir di Jakarta, Ribuan Pramuka Muslim Dunia Berkumpul

Pemecatan Shin Tae-yong, PSSI Hadapi Beban Pesangon Rp 60 Miliar

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.