Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

AS Terancam Default, Janet Yellen-Warren Buffett Bunyikan Alarm Ekonomi!

AS kini mencapai batas utang yang disetujui pemerintah dan kongres sebelumnya, sebesar US$31,4 triliun (Rp 460.000 triliun). Sebagai gantinya dana darurat sekarang digunakan.
Dexpert CorpDexpert Corp9 Mei 2023 Ekonomi
janet yellen
Janet Yellen. (Alex Wong/Getty Images)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Omaha– Para tokoh terkenal di Amerika Serikat (AS) mulai mengeluarkan suara tentang masalah ekonomi di AS. Hal ini berkaitan dengan kemungkinan Pemerintah AS tidak bisa membayar hutang pada tanggal 1 Juni mendatang.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, baru-baru ini memberikan peringatan serius bahwa suatu “bencana besar” mungkin akan terjadi.

“Malapetaka ekonomi,” tegasnya menggambarkan hal yang mungkin terjadi di negeri itu dalam wawancara dengan CNBC International dalam wawancara Senin (8/5/2023) waktu setempat.

“Itu adalah sesuatu yang dapat menghasilkan kekacauan keuangan … kita tidak akan punya cukup uang untuk membayar tagihan,” jelasnya.

Hal senada juga dikatakan investor terkemuka AS Warren Buffett. Meski yakin pemerintah maupun Kongres tak akan membiarkan default, ia menyebut chaos bisa terjadi.

Itu ditegaskannya dalam pertemuan tahunan Berkshire Hathaway Inc di Omaha, akhir pekan. Ia pun mengatakan sistem keuangan dunia akan terganggu jika AS dinyatakan bangkrut.

“Dunia akan dilanda kekacauan,” ujarnya dimuat Reuters, Senin.

Perlu diketahui, AS kini mencapai batas utang yang disetujui pemerintah dan kongres sebelumnya, sebesar US$31,4 triliun (Rp 460.000 triliun). Sebagai gantinya dana darurat sekarang digunakan.

Namun dana darurat pun terancam habis 1 Juni nanti. Untuk menghindari gagal bayar tersebut, kongres harus memilih untuk menaikkan atau menangguhkan batas utang kembali.

Tetapi permasalahan menjadi alot dengan DPR yang kini dipegang parti oposisi pemerintah, Republik. Dengan hanya delapan hari tersisa bulan ini di mana DPR dan Senat dijadwalkan untuk bersidang pada waktu yang sama, semakin sempit untuk mencapai kesepakatan.

Mengutip CNN International, memang sejumlah dampak akan terjadi jika AS default. Mulai dari mandeknya pembayaran jaminan sosial, rata-rata US$ 1.827 (Rp 26,8 juta) hingga tunjangan 2 juta pegawai federal dan 1,4 veteran (anggota militer tidak aktif) senilai miliaran dolar.

Ini juga akan berdampak ke biaya pinjaman. Jika terjadi default, imbal hasil Treasury AS pasti akan naik untuk mengkompensasi peningkatan risiko bahwa pemegang obligasi tidak akan menerima uang yang mereka pinjam dari pemerintah.

Karena suku bunga pinjaman, kartu kredit, dan hipotek sering didasarkan pada hasil Treasury, biaya pinjaman uang dan pelunasan utang akan meningkat. Jumlahnya di atas peningkatan biaya yang sudah dihadapi orang Amerika dari kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Keluarga dan bisnis juga akan lebih sulit mendapatkan persetujuan untuk jalur kredit karena bank harus lebih selektif dalam meminjamkan uang. Itu karena biaya pinjaman uang mereka juga akan meningkat, yang membatasi jumlah uang yang dapat mereka pinjamkan.

Belum lagi munculnya pengangguran. Gagal bayar utang dapat memicu penurunan ekonomi, yang akan mendorong lonjakan pengangguran, terutama saat AS sudah sudah berurusan dengan kenaikan suku bunga dan inflasi yang sangat tinggi.

Menurut Moody’s, tingkat pengangguran akan melonjak menjadi sekitar 5%. Sementara ekonomi akan berkontraksi hampir setengah persen.

Joe Biden

Sementara itu, hari ini, Selasa, Presiden AS Joe Biden akan bertemu pemimpin kongres AS. Baik pemimpin Republik dan Demokrat akan diundang.

Bengkaknya utang dipicu oleh pandemi Corona (Covid-19), di mana pemerintah harus menggelontorkan stimulus US$ 5 triliun guna menyelamatkan perekonomian.

Namun AS memang tidak pernah lagi mengalami posisi surplus dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sejak 1957.

Pada tahun 2011, pertarungan pagu utang di negara itu juga membawa AS ke jurang gagal bayar. Ini mendorong penurunan peringkat kredit terkemuka negara itu.

Amerika Serikat default Janet Yellen Warren Buffett
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleSandiaga Uno Janjikan Pengumuman Pilihan Parpol dalam Beberapa Pekan Mendatang
Next Article Apakah Krisis Utang Mengancam RI? Anies Terpukau Saat Baca Buku Mengenai Hal Ini

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Risma Nurrohmah, Empati yang Menjadi Strategi

Profil Adit Musthofa

Peta Jalan Pendidikan: Benang Kusut yang Perlu Diurai

Opini Udex Mundzir

Dinasti Umayyah, Fondasi Kejayaan Islam yang Melintasi Zaman

Islami Alfi Salamah

DeepSeek AI: Alternatif AI Murah dari Cina yang Saingi ChatGPT

Techno Assyifa

Efek Minum Sambil Berdiri bagi Kesehatan

Daily Tips Ericka
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.