Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Bareskrim Naikkan Status Kasus Beras Oplosan, 67 Produsen Diduga Terlibat

Penyidikan kasus beras oplosan resmi dimulai, Bareskrim ungkap modus manipulasi mutu dan harga oleh puluhan produsen.
ErickaEricka24 Juli 2025 Hukum
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Bareskrim Polri resmi meningkatkan status kasus beras oplosan dari penyelidikan menjadi penyidikan, setelah menemukan dugaan kuat keterlibatan 67 perusahaan dalam praktik curang distribusi beras nasional. Dari total 212 merek yang diselidiki, sekitar 52 perusahaan produsen beras premium dan 15 produsen beras medium disebut terlibat dalam pengoplosan.

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf mengungkapkan bahwa penyidikan dilakukan berdasarkan laporan awal dari Kementerian Pertanian dan hasil uji laboratorium pada lima merek beras yang sudah dikonfirmasi tidak sesuai standar mutu.

“Penyidik mendapatkan fakta bahwa modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku usaha yaitu melakukan produksi beras premium dengan merek yang tidak sesuai standar mutu yang terpampang pada kemasan. Proses produksinya menggunakan mesin modern maupun manual,” jelas Helfi saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Praktik ini terkuak setelah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan hasil investigasi terhadap 268 merek beras kepada Kapolri dan Jaksa Agung. Investigasi itu menunjukkan bahwa 85,56 persen beras premium tidak sesuai mutu, 59,78 persen dijual di atas harga eceran tertinggi (HET), dan 21 persen tidak sesuai berat kemasan.

“Ini sangat merugikan masyarakat,” ujar Amran dalam keterangannya, Jumat (27/6/2025).

Empat produsen besar telah diperiksa lebih lanjut, yakni Wilmar Group (produk Sania, Sovia, Fortune), PT Food Station Tjipinang Jaya (produk Alfamidi Setra Pulen, Ramos Premium, Setra Pulen), PT Belitang Panen Raya (produk Raja Platinum, Raja Ultima), dan PT Sentosa Utama Lestari (produk Ayana dari Japfa Group).

Sampel-sampel beras yang diperiksa diambil dari berbagai daerah termasuk Aceh, Lampung, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jabodetabek.

Penyidikan kini terus dikembangkan, dan Kejaksaan Agung turut dilibatkan untuk memanggil dan memeriksa enam produsen lainnya. Penegakan hukum terhadap kasus ini diharapkan dapat memberikan efek jera terhadap pelaku sekaligus melindungi konsumen dari praktik dagang yang merugikan.

Kasus beras oplosan ini menjadi sorotan publik setelah Presiden Prabowo menyampaikan kemarahannya atas praktik manipulasi distribusi pangan, yang dianggap tidak manusiawi dan bertentangan dengan semangat keadilan sosial.

Bareskrim Polri Beras Oplosan Distribusi Pangan Indonesia Hukum Pangan Kasus Pidana Beras
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticlePrabowo Usulkan Progran Studi “Serakahnomics” di Kampus Indonesia
Next Article Kemenkes Tegaskan ChatGPT Tak Bisa Gantikan Diagnosis Dokter

Informasi lainnya

KPK Minta PBNU Bersabar Soal Tersangka Kasus Kuota Haji

13 September 2025

PBNU Desak KPK Umumkan Tersangka Kasus Kuota Haji

13 September 2025

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana Korupsi Ridwan Kamil

10 September 2025

KPK Bongkar Skandal Kuota Haji, Dugaan Kerugian Rp1 Triliun

10 September 2025

Media Asing Soroti Penetapan Nadiem Makarim sebagai Tersangka

5 September 2025

120 Saksi dan 4 Ahli Jadi Bukti Jerat Nadiem Makarim

4 September 2025
Paling Sering Dibaca

Bingung Mau Liburan Kemana? Yuk Nikmati Keindahan Wisata Alam Musim Panas di Nikko Jepang

Travel Alfi Salamah

Di Balik Pagar yang Menyandera Laut

Editorial Udex Mundzir

Politik Warisan yang Membelit

Editorial Udex Mundzir

Menunda Beban, Mengutamakan Rakyat

Gagasan Assyifa

Garuda Pertiwi: Semangat Tanpa Batas di Balik Trofi Perdana

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.