Jakarta – Musim kemarau tahun ini diprediksi bakal membawa panas menyengat ke sebagian besar wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa pasca berakhirnya La Nina, Indonesia akan memasuki musim kering dengan cuaca lebih ekstrem dari biasanya.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kondisi iklim netral yang tengah terjadi diperkirakan akan bertahan hingga semester kedua 2025. Namun, hal ini justru memicu masuknya angin monsun Australia yang mempercepat datangnya kemarau di sejumlah wilayah seperti pesisir utara Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan sebagian Papua Selatan.
“Musim kemarau kali ini berpotensi lebih panas dan kering. Kami imbau masyarakat dan pemerintah daerah mengantisipasi dampaknya, terutama di sektor pertanian dan potensi kebakaran hutan,” ujar Dwikorita di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).
Dwikorita juga menyarankan agar jadwal tanam petani disesuaikan dengan wilayah terdampak, serta penggunaan varietas tanaman tahan kekeringan ditingkatkan. Di samping itu, pengelolaan air harus dioptimalkan, terutama di daerah yang diprediksi mengalami penurunan curah hujan signifikan.
Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menambahkan bahwa meskipun kondisi iklim 2025 dinyatakan netral tanpa pengaruh El Nino atau La Nina, beberapa daerah tetap akan mengalami musim kemarau lebih basah dari biasanya. Namun, secara umum kemarau diprediksi mendekati normal seperti tahun lalu.
“Karena tidak adanya dominasi iklim global, musim kemarau 2025 akan menyerupai pola tahun 2024. Tidak terlalu ekstrem seperti 2023, tapi tetap perlu waspada terhadap potensi karhutla,” jelas Ardhasena.
BMKG juga menganjurkan pemangku kepentingan di sektor kebencanaan agar menyiapkan langkah mitigasi, termasuk pengawasan daerah rawan kebakaran dan penyediaan pasokan air untuk kebutuhan dasar masyarakat.
Dengan peringatan dini ini, pemerintah daerah diharapkan segera merespons dengan kebijakan strategis untuk meminimalkan dampak musim kemarau yang mulai terjadi sejak Maret dan diprediksi memuncak pada Mei 2025.