Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Kamis, 13 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Ekonom Kritik Pemangkasan Anggaran di Era Prabowo

Kebijakan efisiensi anggaran hingga Rp 306,69 triliun memunculkan berbagai pandangan kritis dari para ekonom.
AssyifaAssyifa24 Januari 2025 Ekonomi
Pemangkasan Anggaran Era Prabowo
Wijayanto Samirin Ekonom dari Universitas Paramadina (.sszoom)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan pemangkasan anggaran kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (Pemda) senilai Rp 306,69 triliun. Anggaran yang dipangkas akan dialokasikan untuk program prioritas, seperti makan bergizi gratis, penciptaan lapangan kerja, dan penghematan devisa.

Namun, kebijakan ini menuai kritik dari para ekonom. Nailul Huda, ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), menyayangkan adanya intervensi pemerintah pusat terhadap pengelolaan anggaran daerah.

“Daerah yang memiliki anggaran yang ditopang oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) seharusnya bisa menentukan langkah sendiri tanpa intervensi pusat,” kata Huda, Jumat (24/1/2025).

Ia menambahkan, pemaksaan Pemda untuk mendukung program pusat seperti makan bergizi gratis dapat menghambat otonomi fiskal daerah. Menurutnya, jika anggaran pusat terbatas, pemerintah harus menyampaikan secara transparan kepada publik.

Wijayanto Samirin, ekonom Universitas Paramadina, menyebut pemangkasan anggaran ini mencerminkan situasi fiskal yang sulit.

“Ini merupakan konsekuensi logis karena pemerintah tidak menaikkan tarif pajak, termasuk PPN, tetapi semakin banyak program kerakyatan,” ujarnya.

Samirin menjelaskan bahwa utang pemerintah Indonesia yang mencapai Rp 8.680 triliun pada 2024, dengan rasio utang terhadap PDB sebesar 39%, menjadi tantangan besar, terutama karena bunga utang yang tinggi.

Yusuf Rendy Manilet, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, menyoroti pentingnya transparansi dalam realokasi anggaran tersebut.

“Apakah pemangkasan anggaran ini memastikan APBN lebih tepat sasaran? Hal ini bergantung pada bagaimana pemerintah merinci tujuan dan alokasi dari pemangkasan tersebut,” ujar Yusuf.

Ia juga menambahkan bahwa pemerintah perlu memastikan dampak positif dari realokasi ini, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat.

Kebijakan efisiensi anggaran ini telah dituangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Pemerintah menargetkan penghematan anggaran sebesar Rp 256,1 triliun dari kementerian dan lembaga, serta Rp 50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.

APBN 2025 Kebijakan Fisikal Kritik Ekonom Pemangkas Anggaran Prabowo Subianto
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleSingapura Peringatkan Risiko Perang Dunia Ketiga
Next Article Mendag Sebut Distributor Penyebab Harga MinyaKita Mahal

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Kehadiran Prabowo di Kongres Projo, Akan Menegaskan Dirinya “Termul”

1 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Sentralisasi Berkedok Nasionalisme

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Mengelola WhatsApp Channel, Panduan Lengkap untuk Kesuksesan dalam Komunikasi Bisnis

Techno Udex Mundzir

Bang Sakty: Sulit Jadi Single Bar dengan Banyaknya Organisasi Advokat 

Argumen Alwi Ahmad

Mengenal IHSG: Indeks Utama Pasar Saham Indonesia

Bisnis Ericka

Mengenal Bukit Kelam, Batu Tertinggi di Dunia dari Indonesia

Travel Ericka

Menjaga Keberkahan Rumah dalam Islam

Islami Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

KPK Cetak Quattrick di Riau, Empat Gubernur Tersandung Korupsi

PB XIII Hangabehi Wafat, Takhta Keraton Surakarta Tunggu Pewaris Resmi

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.