Jakarta – Di tengah derasnya arus informasi terkait kasus hukum yang menjerat Tom Lembong, akun media sosial Gerakan Rakyat mencuri perhatian. Data Drone Emprit menunjukkan bahwa @gerakanrakyatid di X (Twitter) dan @gerakanrakyat.id di Instagram termasuk dalam jajaran akun paling berpengaruh membentuk sentimen publik, bersanding dengan raksasa media seperti @detikcom dan @CNNIndonesia, hingga tokoh publik terkemuka.
Dalam daftar “10 Top Pemengaruh di Instagram”, @gerakanrakyat.id bahkan menempati peringkat ketiga, meski hanya dengan satu unggahan. Konten tersebut meraih 102.556 likes dengan total interaksi 102.557, mengungguli nama besar seperti Harian Kompas, kumparan, dan PinterPolitik.
“Satu unggahan itu mengangkat isu integritas hukum dan pembelaan terhadap pihak yang dianggap dikriminalisasi secara tidak adil. Publik meresponsnya dengan sangat masif,” ungkap analis media sosial dari Drone Emprit, Jumat (8/8/2025).
Lebih mengejutkan lagi, unggahan tersebut masuk dalam lima besar postingan Instagram paling banyak disukai pada periode pemantauan, memperkuat posisi Gerakan Rakyat sebagai aktor kunci dalam membentuk opini netizen.
Fenomena ini menunjukkan bahwa media alternatif berbasis komunitas mampu menandingi, bahkan melampaui, pengaruh media konvensional dalam isu-isu politik dan hukum nasional. Kecepatan merespons isu, keberanian mengangkat sudut pandang berbeda, dan kedekatan dengan audiens dinilai menjadi modal utama akun ini.
Pengamat komunikasi politik menilai keberhasilan Gerakan Rakyat tidak hanya soal angka interaksi, tetapi juga efeknya dalam menggeser narasi publik. “Mereka tidak sekadar menyebarkan informasi, tapi memandu pembicaraan ke arah yang mereka anggap benar,” kata Yudha Pradana, dosen komunikasi politik Universitas Indonesia.
Dengan pengaruh yang terus menguat, kiprah Gerakan Rakyat dalam ruang digital diyakini akan menjadi faktor penentu dalam perdebatan isu politik dan hukum ke depan, terutama jika tetap konsisten menjaga kredibilitas dan kedekatan dengan publik.