Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia berhasil mencetak rekor produksi beras tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (2/7/2025), ia memaparkan peningkatan produksi dan penyerapan beras yang signifikan selama semester pertama tahun ini.
Menurut Amran, produksi beras nasional pada periode Januari hingga Agustus 2025 diprediksi mencapai 4,97 juta ton, atau meningkat 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Capaian ini juga mendapat pengakuan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai yang tertinggi di kawasan ASEAN.
“Produksi ini merupakan capaian tertinggi selama ini. Kemenkeu menyampaikan produksi beras Indonesia terproduktif di ASEAN,” ujar Amran dalam raker tersebut.
Ia juga mengutip prediksi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat yang memperkirakan hasil panen Indonesia pada musim tanam 2024–2025 akan mencapai 34,6 juta ton—melewati target nasional 32 juta ton—dan mengungguli Thailand dan Vietnam.
Amran mengklaim keberhasilan ini tak lepas dari dukungan pemerintah, termasuk penggandaan kuota pupuk bersubsidi dan transformasi distribusi pupuk yang lebih tepat sasaran. Selain itu, pemerintah juga menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500 per kilogram untuk memberi kepastian harga bagi petani.
“Semua ini adalah hasil kerja keras, dukungan Komisi IV, dan arahan Presiden Prabowo Subianto yang memberi perhatian besar pada sektor pangan,” tegas Amran.
Ia menambahkan bahwa per 30 Juni 2025, penyerapan beras oleh Bulog telah mencapai 2,6 juta ton, melonjak 428 persen dibanding rata-rata lima tahun terakhir. Volume tersebut, yang sebelumnya hanya dapat dicapai dalam waktu satu tahun, kini terealisasi dalam enam bulan.
Stok awal beras juga meningkat drastis dari 1,7 juta ton menjadi 4,2 juta ton. Dampak keberhasilan ini terlihat pada peningkatan nilai tukar petani (NTP) yang berkontribusi pada pertumbuhan PDB sektor pertanian hingga 10,52 persen, tertinggi dalam sejarah.
Dengan capaian ini, pemerintah berharap bisa terus memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.
