Jakarta – Indonesia berpotensi besar dalam pengembangan energi bersih, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dengan estimasi kapasitas hingga 59,45 gigawatt (GW) dari lahan bekas tambang batu bara. Temuan ini diungkapkan dalam laporan terbaru Global Energy Monitor (GEM) berjudul “Bright Side of the Mine: Solar’s Opportunity to Reclaim Coal’s Footprint”.
Laporan GEM mencatat sebanyak 446 tambang batu bara seluas total 5.820 kilometer persegi di dunia yang memiliki potensi untuk konversi menjadi lahan PLTS. Dari angka tersebut, Indonesia memiliki salah satu potensi terbesar dengan luas lahan tambang mencapai 1.190 kilometer persegi, mencakup 26 lokasi yang diperkirakan akan berhenti beroperasi pada 2030.
Manajer Proyek Energy Transition Tracker GEM, Cheng Cheng Wu, mengatakan bahwa peralihan dari tambang batu bara ke energi surya adalah bagian dari transisi energi global yang semakin mendesak. “Penggunaan kembali tambang untuk pengembangan tenaga surya menawarkan peluang langka untuk menyatukan pemulihan lahan, penciptaan lapangan kerja lokal, dan penggunaan energi bersih dalam satu strategi,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu (18/6/2025).
Daerah dengan potensi terbesar di Indonesia antara lain Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, wilayah yang diperkirakan akan mengalami penghentian aktivitas pertambangan dalam lima tahun mendatang.
Sebagai bagian dari langkah konkret, PT Bukit Asam Tbk telah menyampaikan rencana pembangunan PLTS di tiga lahan bekas tambangnya: 200 MW di Sumatera Barat, 200 MW di Sumatera Selatan, dan 30 MW di Kalimantan Timur.
Pengembangan PLTS di bekas tambang bukan hanya bertujuan memenuhi target Indonesia untuk mencapai netral karbon pada 2060, tetapi juga berdampak ekonomi. GEM memperkirakan langkah ini dapat menciptakan sekitar 259.700 pekerjaan permanen dan 317.500 pekerjaan konstruksi, jumlah yang melampaui tenaga kerja sektor batu bara yang diperkirakan akan berkurang hingga 2035.
Transformasi ini merupakan strategi ganda yang menggabungkan pemulihan lingkungan pascatambang dengan misi penyediaan energi terbarukan dan penciptaan lapangan kerja lokal secara berkelanjutan.