Jakarta – Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS, blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Pengumuman ini disampaikan oleh Brasil, sebagai ketua BRICS tahun 2025, pada Senin (6/1/2025). Langkah ini dinilai sebagai momen strategis bagi Indonesia untuk memperkuat peran globalnya dalam perekonomian dunia.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjah Rasjid, menyambut gembira kabar ini. Ia menyebut bahwa bergabungnya Indonesia dengan BRICS akan membuka peluang besar untuk memperluas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi.
“Keanggotaan ini mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi global. Sinergi erat antara pemerintah dan dunia usaha akan menjadi kunci untuk memanfaatkan peluang ini demi memperkuat fundamental ekonomi, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru,” kata Arsjah, Selasa (7/1/2025).
Brasil menambahkan, bergabungnya Indonesia menambah kekuatan BRICS yang kini mencakup hampir 45 persen populasi dunia dan 35 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global. Dengan posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, keanggotaan ini dianggap sejalan dengan komitmen BRICS untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan mereformasi tata kelola global.
Pemerintah Indonesia sendiri melihat keanggotaan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan daya saing di kancah internasional. Kementerian Luar Negeri Brasil bahkan menyoroti potensi besar Indonesia dalam membantu mempercepat reformasi lembaga global yang lebih inklusif.
Indonesia sebelumnya berstatus sebagai negara mitra BRICS, tetapi proses resmi menjadi anggota penuh baru selesai pada akhir 2024 setelah pemerintah baru Indonesia terbentuk. Pengumuman ini menjadi puncak perjalanan panjang sejak BRICS pertama kali didirikan pada 2009 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, dengan Afrika Selatan bergabung pada 2010.
Namun, menjadi anggota BRICS juga menghadirkan tantangan. Persaingan global yang semakin ketat dan beragamnya kepentingan antaranggota diharapkan tidak mengurangi efektivitas kerja sama dalam blok ini. Para ahli mengingatkan bahwa keberhasilan Indonesia di BRICS akan bergantung pada kemampuan untuk mengatasi potensi perpecahan internal dan mendorong koordinasi yang lebih kuat di antara negara anggota.
Kadin Indonesia berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan manfaat keanggotaan ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Langkah ini diyakini dapat membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.