Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Curug Malela: Niagara Mini di Jantung Hutan Jawa Barat

Kyoto Kerek Tarif Wisata Demi Selamatkan Warisan Budaya

DPRD Kutim Desak Efisiensi Anggaran, Peringatkan Potensi Sanksi

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 14 November 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Kemendag Optimistis Harga MinyaKita Stabil Sebelum Ramadan

Pemerintah terus berupaya menekan harga MinyaKita agar kembali sesuai HET menjelang Ramadan dan Lebaran.
AssyifaAssyifa21 Januari 2025 Ekonomi
Harga MinyaKita Stabil Sebelum Ramadan
Kemendag Menjamin Ketersediaan dan Harga Minyakita Tetap Stabil Menjelang Ramadan (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Jakarta – Harga MinyaKita yang dilaporkan masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter menjadi perhatian serius pemerintah. Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis harga minyak goreng subsidi ini dapat kembali stabil sebelum bulan Ramadan.

“Targetnya secepat mungkin, karena kita beberapa bulan lagi akan menghadapi puasa dan lebaran. Sebelum itu, kami berharap harga sudah kembali ke HET,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, Senin (20/1/2025).

Menurut Iqbal, salah satu penyebab lonjakan harga MinyaKita adalah distribusi oleh pengecer tidak resmi yang tidak terdaftar dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah). Banyak pengecer mendapatkan stok dari distributor dengan harga tinggi, yang kemudian dijual kembali di atas HET.

“Kami menemukan pengecer menjual di atas HET karena membeli dari pihak lain dengan harga sekitar Rp15.000 per liter. Akibatnya, mereka menjual di kisaran Rp16.400 hingga Rp16.500,” jelas Iqbal.

Kemendag telah meminta pemerintah daerah untuk mengidentifikasi pengecer tidak terdaftar di Simirah. Langkah ini bertujuan agar pengecer hanya mendapatkan pasokan dari distributor resmi yang menjual sesuai aturan, yaitu Rp14.500 per liter dari distributor tingkat dua ke pengecer.

“Pekan lalu, kami sudah mengirim surat ke pemerintah daerah dan melibatkan Satgas Pangan untuk mengawasi distribusi di pasar rakyat. Pengecer diimbau mencantumkan informasi harga sesuai HET untuk memberikan kepastian kepada konsumen,” tambahnya.

Iqbal juga memastikan stok MinyaKita aman menjelang Ramadan berkat kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Kebijakan ini mewajibkan produsen minyak sawit untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu sebelum ekspor.

“Stok tidak ada masalah. Dengan kebijakan DMO ini, produsen wajib memenuhi kebutuhan domestik sebelum melakukan ekspor,” tegasnya.

Namun, salah satu tantangan utama dalam menstabilkan harga adalah kebijakan wajib pungut yang dianggap membebani distribusi. Menteri Perdagangan Budi Santoso telah mengajukan permintaan relaksasi kebijakan wajib pungut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Kami telah mengirimkan surat ke Kemenkeu untuk mengevaluasi kebijakan ini. Jika relaksasi dilakukan, distribusi oleh BUMN seperti Bulog dan PPI bisa lebih cepat,” kata Iqbal.

Hingga kini, rata-rata harga MinyaKita secara nasional masih berada di angka Rp17.400 per liter, jauh di atas HET. Pemerintah berharap langkah-langkah ini dapat segera menekan harga, memastikan stabilitas pasar dan ketersediaan minyak goreng murah bagi masyarakat.

Ekonomi Indonesia HET Kemendag Minyak Goreng Subsidi Minyakita
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous ArticleBeasiswa Tasik Cerdas Dorong Semangat Belajar Siswa Cisayong
Next Article Kiat SDM Kawakan: Kuasai Ilmu Keberlanjutan

Informasi lainnya

Dato Sri Tahir: Purbaya Sosok Tepat Atasi Tantangan Ekonomi Nasional

11 November 2025

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

5 November 2025

Gelombang PHK Global 2025: Amazon hingga Nestlé Pangkas Ribuan Pekerja

31 Oktober 2025

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025
Paling Sering Dibaca

Ketika Makkah Padat, Jamaah Haji Disarankan Ibadah di Hotel

Islami Alfi Salamah

Keutamaan Shalat Berjamaah 40 Hari Berturut-Turut

Islami Ericka

Danantara: Mesin Kapital yang Mengabaikan Darah Palestina

Editorial Udex Mundzir

Petualangan Haji: Masjid Quba sebagai Pintu Gerbang Pertama

Islami Alfi Salamah

Calon Kalah Kolom Kosong, Maju Lagi?

Opini Udex Mundzir
Berita Lainnya
Hukum
Alwi Ahmad20 September 2023

Antusias Siswa SMPN 3 Samarinda Ikuti Jaksa Masuk Sekolah

Fenomena Clipper, Profesi Baru yang Bikin Sarjana Geleng Kepala

Universitas Cipasung Tasikmalaya Cetak Guru Inovatif Lewat STEAM

Minat Masyarakat Positif, Okupansi Kereta Cepat Whoosh Stabil

APBD Kutim Turun Drastis, Pemkab Upayakan TPP ASN Tetap Aman

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.