Jakarta – Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8% pada 2027. Proyeksi tersebut dipaparkan oleh Kementerian Investasi dengan asumsi pencapaian target investasi yang cukup tinggi dalam lima tahun ke depan. Target ini dinilai realistis namun penuh tantangan, mengingat butuh pertumbuhan investasi yang signifikan setiap tahunnya.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi, Edy Junaedi, menjelaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi 8% ini sangat bergantung pada realisasi investasi yang diproyeksikan mencapai Rp 2.684 triliun di 2027.
Proyeksi tersebut dihasilkan dari simulasi bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Pertumbuhan ekonomi mencapai 8% akan berlangsung bertahap dan baru bisa dicapai pada 2027,” ujar Edy dalam dialog di Jakarta, Senin (18/11/2024).
Menurutnya, untuk memenuhi target tersebut, Indonesia membutuhkan rata-rata pertumbuhan investasi sebesar 17,43% pada periode 2025 hingga 2027.
Pemerintah juga menetapkan target investasi sebesar Rp 1.650 triliun pada 2024 dan meningkat menjadi Rp 1.906 triliun di tahun berikutnya. Dengan total akumulasi investasi mencapai Rp 13.528 triliun pada 2025-2029, sektor hilirisasi, terutama di sektor minerba, akan menjadi penggerak utama.
Sekitar 60% dari peta jalan komoditas hilirisasi melibatkan industri pertambangan yang padat karya, dengan potensi investasi mencapai US$ 816 miliar hingga 2040.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, juga optimistis target pertumbuhan ekonomi ini dapat tercapai. Ia berpendapat bahwa Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 7,3% pada 1986-1997, bahkan mencapai puncaknya sebesar 8,2% pada 1995.
“Ini bukan hal yang mustahil, Indonesia pernah mencatat pertumbuhan di kisaran ini. Namun, perlu belajar dari kebijakan masa lalu dan menyesuaikannya dengan kondisi saat ini,” tutur Airlangga di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Rabu (30/10/2024).
Pemerintah kini berupaya memperkuat sumber-sumber pertumbuhan baru, mendiversifikasi sektor ekonomi, serta meningkatkan adaptasi teknologi untuk mendorong inovasi.
Langkah pemerintah juga mencakup penciptaan lapangan kerja dengan proyeksi serapan tenaga kerja sebanyak 3,4 juta orang selama periode 2025-2029, atau sekitar 680.000 tenaga kerja per tahun. Target tersebut diharapkan dapat membantu Indonesia masuk ke kelompok negara berpendapatan tinggi.
