Jakarta – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan pihaknya masih mempertimbangkan sejumlah lokasi alternatif selain Pulau Galang, Kepulauan Riau, untuk menjadi pusat pengobatan bagi warga Gaza, Palestina.
Menurut Sugiono, pemerintah berada pada tahap awal perencanaan dan tengah menghitung kesiapan infrastruktur di berbagai lokasi. “Sekarang kami masih dalam tahap awal. Kami sedang memperhitungkan satu lokasi di mana, alternatif-alternatif tempatnya, banyaklah urusan teknis,” ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2025).
Ia menjelaskan, kriteria utama lokasi alternatif adalah ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Jika lokasi belum memiliki infrastruktur, pemerintah akan menghitung waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun dari nol.
Menanggapi kekhawatiran publik bahwa rencana ini bisa dimanfaatkan pihak Israel, Sugiono menegaskan bahwa inisiatif bantuan tersebut sepenuhnya berasal dari pemerintah Indonesia dan telah disampaikan Presiden Prabowo Subianto sejak April lalu saat berkunjung ke Yordania.
“Ini adalah niat baik pemerintah. Waktu itu Pak Presiden sudah berkunjung ke beberapa negara, untuk berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin di sana. Kami ingin membantu menyembuhkan warga Gaza, dan ini murni upaya kemanusiaan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan Pulau Galang telah disiapkan untuk menampung sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban serangan Israel. Fasilitas rumah sakit di pulau tersebut dinilai mampu memberikan perawatan medis intensif, termasuk akomodasi bagi keluarga korban.
Namun, Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Pertahanan masih membuka opsi lokasi lain untuk memastikan kelancaran program kemanusiaan ini. Keputusan akhir akan mempertimbangkan faktor keamanan, kapasitas fasilitas, dan efektivitas penyaluran bantuan.