Close Menu
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Lepaskan Ketegangan, Raih Kedamaian

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
Jumat, 24 Oktober 2025
  • Advertorial
  • Rilis Berita
Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp YouTube
Onews.idOnews.id
  • Beranda
  • News
    • Nasional
    • Daerah
    • Figur
    • Info Haji
    • Rilis Berita
  • Info Haji 2025
  • Politik
  • Ekonomi
  • Saintek
  • Artikel
WhatsApp Channel
Onews.idOnews.id

Kericuhan Job Fair Bekasi, Pemerintah Diminta Evaluasi Total Sistem Bursa Kerja

Pengamat dan publik desak perbaikan menyeluruh terhadap sistem job fair setelah insiden chaos dalam acara bursa kerja di Cikarang.
ErickaEricka30 Mei 2025 Ekonomi
job fair yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi
Job fair yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi (.inet)
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest WhatsApp Email

Bekasi – Kericuhan dalam penyelenggaraan job fair yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi pada Selasa (27/5/2025) menyoroti perlunya reformasi mendesak dalam sistem bursa kerja nasional. Acara yang dilangsungkan di salah satu kampus di Cikarang itu dipadati ribuan pencari kerja hingga menimbulkan kekacauan yang terekam dan tersebar luas di media sosial.

Ekonom dan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menyebut mekanisme job fair konvensional sudah tidak relevan di era digital saat ini. Ia mengusulkan agar pemerintah mengalihkan fokus ke model daring dan berbasis data pencari kerja yang lebih akurat.

“Job fair tidak harus selalu berbentuk fisik orang melamar kerja, berduyun-duyun begitu. Itu kuno sekali,” tegas Bhima.

Menurutnya, pendekatan berbasis data, seperti mengidentifikasi lulusan baru atau korban PHK dari BPJS Ketenagakerjaan, dapat dimanfaatkan untuk mencocokkan kebutuhan industri dengan ketersediaan tenaga kerja. Ia mencontohkan praktik di Tiongkok yang berhasil mengelola jumlah pencari kerja besar tanpa menciptakan kepadatan melalui platform digital.

Masalah utamanya, menurut Bhima, bukan hanya teknis pelaksanaan job fair, tetapi ketiadaan lapangan kerja yang memadai. Ia menilai kegagalan menciptakan pekerjaan menunjukkan ketidaksiapan pemerintah dalam memberikan fasilitas pencari kerja yang layak dan berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli berjanji akan mengevaluasi penyelenggaraan bursa kerja dan memperbaiki tata kelola pelaksanaannya. Ia menyebut pentingnya memetakan potensi risiko dan mengapresiasi semangat daerah dalam menyelenggarakan job fair.

“Kami akan perbaiki. Tapi juga harus apresiasi semangat menjalankan job fair di berbagai provinsi,” kata Yassierli dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Kericuhan di Bekasi menjadi alarm serius bagi pemerintah agar segera merancang sistem pencarian kerja yang efisien, aman, dan sesuai perkembangan zaman. Kebutuhan terhadap platform daring, integrasi data tenaga kerja, dan penyediaan informasi lowongan yang akurat semakin mendesak di tengah angka pengangguran yang terus meningkat.

Bursa Kerja 2025 Job Fair Bekasi Kemnaker Pengangguran Indonesia Subsidi Upah
Share. Facebook Pinterest LinkedIn WhatsApp Telegram Email
Previous Article17 Juta Pekerja Bergaji Rendah Dapat BSU Rp150 Ribu Juni Ini
Next Article Celios Minta BPS Gunakan Metode Baru Ukur Kemiskinan

Informasi lainnya

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

15 Oktober 2025

Pangkas TKD Rp227 T, Menkeu Minta Pemda Berbenah

3 Oktober 2025

BP-Vivo Batalkan Pembelian BBM Pertamina

3 Oktober 2025

IHSG dan Rupiah Terus Melemah Usai Sri Mulyani Lengser

9 September 2025

Sri Mulyani Diganti, IHSG Terkoreksi 1,28 Persen ke 7.766

8 September 2025

Minuman Berpemanis Akan Kena Cukai Mulai 2026

23 Agustus 2025
Paling Sering Dibaca

Petualangan Haji: Masjid Quba sebagai Pintu Gerbang Pertama

Islami Alfi Salamah

Evis Santika: Wajah Baru di Kwarran Pramuka Cisayong

Profil Silva

Jamaah Haji Wafat Dibadalkan Gratis dengan Sertifikat Bukti

Islami Alfi Salamah

Cokelat! Lezat, Kaya Manfaat, dan Penuh Fakta Menarik

Food Alfi Salamah

Keadilan Dibelokkan oleh Kekuasaan

Editorial Udex Mundzir
Berita Lainnya
Kesehatan
Alfi Salamah23 Oktober 2025

Manfaat Sehat Biji Selasih untuk Tubuh dan Kulit

Firnadi Ikhsan Serap Aspirasi Tiga Delegasi di Hari Aspirasi PKS Kaltim

Kasus Radiasi Cikande Masuk Tahap Penyidikan, PT PMT Dianggap Lalai

Trump Resmikan Fase Dua Kesepakatan Gencatan Gaza

Menkeu Purbaya Pertimbangkan Pemangkasan PPN Tahun 2026

  • Facebook 920K
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
“Landing
© 2021 - 2025 Onews.id by Dexpert, Inc.
PT Opsi Nota Ideal
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kode Etik
  • Kontak

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.