Jakarta – Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada April 2025 menjadi sorotan sebagai momen penting untuk menentukan arah masa depan partai. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang kini berusia 77 tahun, didesak banyak pihak untuk segera menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan guna mencegah konflik internal yang berpotensi menghancurkan soliditas partai.
Pengamat politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai regenerasi tidak bisa lagi ditunda. “Jika Ibu Mega tidak segera menyerahkan kepemimpinan, potensi ‘cakaran’ politik antarfaksi di PDIP sangat besar. Ini karena setiap faksi ingin menguasai arah partai di masa depan,” ujarnya, Minggu (5/1/2025).
Jamiluddin menambahkan, Megawati memiliki beberapa opsi. Pilihan utama adalah menyerahkan kepemimpinan kepada penerus dari garis keluarga Soekarno, seperti Puan Maharani atau Prananda Prabowo. Alternatif lainnya adalah memilih kader ideologis yang loyal terhadap nilai-nilai Bung Karno, seperti Bambang Wuryanto atau Said Abdullah.
Bintang Puspayoga, Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan dan Anak, sebelumnya menyebutkan bahwa PDIP sebagai partai demokratis membuka ruang bagi berbagai opsi kandidat. Namun, ia juga menegaskan bahwa keputusan akhir ada pada mekanisme kongres.
“Semua ini adalah proses dari tingkat ranting hingga kongres. Kita akan melihat hasilnya nanti,” ujar Bintang saat ditemui di Bali, Sabtu (27/12/2024).
Di tengah spekulasi tentang siapa yang akan menggantikan Megawati, banyak pihak menyoroti performa partai yang menurun dalam Pilkada 2024. Kekalahan di provinsi besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh.
“PDIP perlu menghadirkan wajah baru yang lebih relevan dengan generasi muda. Kepemimpinan yang responsif terhadap aspirasi Millennial dan Gen Z sangat diperlukan untuk menjaga posisi partai,” ungkap Lili Romli, peneliti senior BRIN.
Puan Maharani, yang belakangan kerap disebut-sebut sebagai kandidat kuat, mengaku siap jika diberi kepercayaan. “Berdoa saja. InsyaAllah,” ujar Puan saat ditemui dalam Rakernas PDIP di Jakarta Utara, tahun lalu.
Megawati sendiri pernah secara implisit memberikan sinyal pergantian kepemimpinan, namun keputusan akhir tetap menunggu hasil kongres. Regenerasi ini, jika terlaksana, diharapkan dapat membawa angin segar bagi PDIP dan menjawab tantangan zaman.
