Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan, atau lebih dikenal dengan Noel, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi. Penetapan dilakukan setelah rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar sejak Rabu (20/8/2025).
Noel diduga terlibat dalam praktik pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan. Ia tampak mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK dengan tangan terborgol saat digiring menuju ruang konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025) pukul 15.36 WIB. Dalam momen itu, Noel sempat menangis dan mengusap matanya, meski kemudian berusaha tersenyum ke arah awak media.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menegaskan bahwa penetapan Noel sebagai tersangka dilakukan setelah gelar perkara pada Kamis (21/8/2025) malam. “Terkait dengan kegiatan tangkap tangan yang kemarin dilakukan oleh KPK, tadi malam sudah dilakukan ekspose dan sudah ditetapkan status hukum para pihak yang diamankan,” ujarnya di Gedung Merah Putih KPK.
Menurut Budi, keputusan penetapan tersangka dilakukan bahkan sebelum batas waktu 1×24 jam sejak OTT berlangsung. “Artinya, sebelum 1×24 jam, KPK sudah menetapkan status hukum atas pihak-pihak yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan terkait sertifikasi K3 di lingkungan Kemnaker,” jelasnya.
Dalam operasi tersebut, KPK mengamankan 14 orang, termasuk Noel, serta menyita sejumlah barang bukti. Barang bukti yang disita berupa uang tunai dan 22 kendaraan, terdiri dari 15 mobil dan 7 sepeda motor. Di antara kendaraan yang diamankan terdapat Nissan GT-R R35, beberapa unit Ducati, hingga BMW 330i.
Budi menambahkan, detail jumlah tersangka, konstruksi perkara, dan alur pemerasan dalam kasus sertifikasi K3 akan dijelaskan lebih lanjut dalam konferensi pers resmi. “Untuk pihak-pihak yang ditetapkan tersangka, baik jumlahnya, siapa saja, kronologi tangkap tangannya, dan juga konstruksi perkaranya, siang atau sore ini akan kami update kembali,” ucapnya.
OTT ini diduga terkait praktik pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi K3 yang berlangsung di Kemnaker sejak 2019 hingga 2024. Berdasarkan data awal, nilai pemerasan yang berhasil dikumpulkan mencapai puluhan miliar rupiah.
Dengan ditetapkannya Noel sebagai tersangka, KPK menegaskan komitmennya untuk menindak setiap pejabat negara yang terlibat praktik korupsi. Publik kini menunggu kelanjutan proses hukum dan potensi dampaknya terhadap stabilitas Kabinet Merah Putih.