Jakarta – Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melonjak 20% sepanjang Januari hingga November 2024 dibandingkan periode yang sama pada 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan mencapai 12,66 juta, tertinggi dalam lima tahun terakhir, melampaui capaian 2023 yang sebanyak 11,68 juta kunjungan.
“Capaian ini harus diapresiasi sebagai hasil kerja bersama Kementerian Pariwisata dan seluruh pihak dalam mendorong pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, Minggu (5/1/2025).
Menurut Made, pemerintah menargetkan kunjungan wisman pada 2024 di kisaran 10,41 juta hingga 14,3 juta. Capaian Desember 2024 masih dihitung dan akan dirilis pada Februari mendatang, dengan harapan angka akhir semakin positif.
Selain lonjakan wisman, wisatawan nusantara (wisnus) juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Sepanjang Januari–November 2024, tercatat 920 juta perjalanan wisnus, naik 22,81% dibandingkan 2023.
Made menjelaskan, peningkatan ini didukung oleh berbagai program pemasaran, seperti promosi melalui World Travel Market (WTM) di London, kampanye Wonderful Indonesia di Kanada, Australia, dan Asia Tenggara, serta optimalisasi pariwisata lintas batas di Batam dan Bintan. “Kami fokus memperkuat citra pariwisata Indonesia melalui pemasaran digital dan kolaborasi dengan mitra global,” jelasnya.
Maming, seorang pelaku usaha di Bali, menyebutkan kunjungan wisatawan meningkat tajam selama akhir tahun. “Banyak turis yang mencari pengalaman unik di desa wisata. Program pemerintah sangat membantu kami,” ujarnya.
Ke depan, Kemenparekraf akan menyesuaikan strategi pemasaran dengan tren baru, seperti wisata minat khusus, gastronomi, dan liburan di destinasi tersembunyi. Program ini diharapkan meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan dampak maksimal bagi masyarakat serta perekonomian lokal.