Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mencatat performa awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Survei menunjukkan dukungan terhadap tujuh program unggulan Prabowo di bidang kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi. Namun, publik menolak keras wacana Pilkada melalui DPRD, yang dianggap bertentangan dengan demokrasi.
Pendiri LSI, Denny JA, memaparkan hasil survei di Jakarta pada Kamis (26/12/2024). Menurutnya, program Prabowo seperti perbaikan gizi ibu hamil, target swasembada pangan, dan kenaikan upah minimum nasional mendapatkan sentimen positif di atas 50%. Namun, wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD hanya meraih sentimen positif 23,7%, sementara 76,3% responden menolak.
“Publik menilai Pilkada melalui DPRD berisiko melemahkan demokrasi dan meningkatkan potensi korupsi. Hal ini menjadi tantangan signifikan bagi pemerintah,” kata Denny.
Program perbaikan gizi ibu hamil diapresiasi karena menyasar kelompok rentan, meski tantangan distribusi di daerah terpencil menjadi kritik. Adapun rencana mencetak 4 juta hektare sawah baru dalam waktu 3-4 tahun juga mendapatkan dukungan besar, meski skeptisisme terkait efisiensi anggaran tetap muncul.
“Target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% melalui transisi energi hijau menjadi sorotan positif. Namun, sebagian masyarakat meragukan realisasi target ini dalam jangka pendek,” tambah Denny.
Selain itu, masyarakat menyambut baik kenaikan upah minimum nasional sebesar 6,5% pada 2025. Kendati demikian, pengusaha mengkhawatirkan dampaknya terhadap daya saing bisnis.
Sementara itu, terkait wacana Pilkada oleh DPRD, Denny mengingatkan bahwa sistem ini pernah dicoba pada 2014, tetapi dibatalkan setelah menuai protes publik. Saat itu, lebih dari 80% rakyat menolak hak pilih langsung dicabut.
“Presiden Prabowo perlu berhati-hati dengan kebijakan yang dianggap berlawanan dengan semangat reformasi. Dukungan publik sangat penting untuk keberhasilan pemerintahannya,” tegasnya.
Ha kuusil survei LSI ini didapat melalui analisis data digital pada 20 November hingga 20 Desember 2024. Pendekatan komputasional digunakan untuk mengolah data dari media sosial, media online, dan pendapat ahli.
LSI menyarankan pemerintah fokus pada pelaksanaan program yang mendapat dukungan positif, memastikan transparansi, dan meningkatkan pengawasan untuk mencegah penyimpangan.