Jakarta – Angin kencang menerpa laju penerimaan pajak nasional pada awal 2025. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengakui, capaian kuartal pertama tahun ini belum memuaskan dan berpotensi menghambat pencapaian target ambisius senilai Rp2.189 triliun.
Target itu naik 13,5% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. Namun di hadapan Komisi XI DPR RI dalam rapat dengar pendapat (RDP) Rabu (7/5/2025), Dirjen Pajak Suryo Utomo mengakui tekanan fiskal yang dihadapi.
“Kalau dari besaran angka, penerimaan pajak ditargetkan Rp2.189 triliun atau tumbuh 13,5% apabila dibandingkan dengan realisasi 2024,” ungkap Suryo.
Ia menyebut bahwa meski awal tahun ini kinerjanya jeblok, ada titik terang pada bulan Maret, di mana penerimaan tercatat mencapai Rp168 triliun, naik dari Rp156 triliun pada Maret 2024.
“InsyaAllah untuk April ini kami sedang konsolidasi datanya dan kami sangat mengharapkan karena ini menjadi cerita, apalagi pajak merupakan tulang punggung pembiayaan pembangunan,” tegasnya.
Untuk mengejar target, DJP mengusung berbagai strategi utama. Mulai dari perluasan basis pajak, peningkatan kepatuhan wajib pajak, hingga penguatan penegakan hukum.
Tak ketinggalan, reformasi administrasi pajak melalui sistem Coretax juga dijanjikan akan rampung pada Juli 2025.
“Kami meningkatkan kepatuhan dengan cara menguji, mensinergi, join program, serta menegakkan hukum,” ujar Suryo.
Ia menambahkan, harmonisasi kebijakan pajak internasional juga menjadi fokus untuk meningkatkan rasio pajak dan memperkuat daya saing usaha.
Insentif perpajakan akan tetap diberikan, tetapi secara terukur dan terarah, guna menunjang transformasi ekonomi bernilai tambah.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti capaian pendapatan negara hingga Maret 2025 yang mencapai Rp516,1 triliun.
Dari jumlah itu, penerimaan perpajakan berkontribusi sebesar Rp400,1 triliun, termasuk Rp322,6 triliun dari pajak dan Rp77,5 triliun dari bea cukai.
Ia menggarisbawahi lonjakan signifikan dibanding Februari, di mana hanya terkumpul Rp316,9 triliun. Hal ini menunjukkan potensi perbaikan jika tren pertumbuhan terus dipertahankan.
Meski jalan menuju target tampak terjal, DJP berkomitmen menjaga stabilitas fiskal nasional dengan pendekatan strategis dan kolaboratif lintas sektor.