Samarinda – Debat Pilgub Kaltim 2024 memanas ketika kedua calon gubernur saling beradu gagasan terkait infrastruktur di Kalimantan Timur. Salah satu topik utama adalah pembangunan jalan di provinsi ini, terutama di wilayah terpencil dan perbatasan.
Debat perdana Pilgub Kaltim 2024 yang digelar pada Rabu malam (23/10/2024), di Planetary Hall Sempaja, Samarinda.
Hadi Mulyadi, calon petahana, menyampaikan bahwa kondisi jalan provinsi saat ini sudah baik, dengan lebih dari 80 persen jalan berada dalam kondisi mantap. Ia juga menyoroti bahwa jalan yang belum selesai diperbaiki adalah jalan non-status dan jalan nasional.
“Saya baru saja ke Kutai Barat beberapa minggu yang lalu. Memang masih ada jalan yang rusak, tetapi kondisi di perbatasan Kutai Barat dan Kutai Kartanegara sudah membaik dibandingkan beberapa tahun lalu,” ungkap Hadi.
Calon wakil gubernur paslon dua Seno Aji menegaskan bahwa dengan program Jospol (Jaringan Optimalisasi Pembangunan dan Solusi), pihaknya berkomitmen untuk memastikan kondisi jalan provinsi di Kalimantan Timur mencapai 100 persen baik dalam waktu 5 tahun.
“Anggaran kita besar, seharusnya kondisi jalan provinsi bisa 100 persen mantap, tidak hanya 80 persen,” tegasnya dalam debat yang berlangsung pada Selasa malam.
Seno juga menyoroti pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat. “Kami akan meminta Kementerian PUPR untuk mengucurkan lebih banyak dana agar jalan nasional, seperti dari Tenggarong hingga Kutai Barat sepanjang 300 km, bisa selesai dalam 3 tahun,” ujarnya.
Menurut Seno, perbaikan jalan ini akan memangkas waktu tempuh masyarakat Kutai Barat dari 13 jam menjadi lebih singkat, sehingga memudahkan aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Suasana debat sempat terganggu oleh ketidaktertiban di antara audiens. Di sela tanggapannya, Hadi Mulyadi terlihat menegur salah satu peserta yang dianggap mengganggu jalannya debat.
“Tata tertib sudah dibuat dan kita harus taat aturan. Ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tapi soal meyakinkan masyarakat bahwa kita bekerja sungguh-sungguh untuk Kalimantan Timur,” tegas Hadi.
Komitmen kedua paslon dalam memperbaiki infrastruktur di Kalimantan Timur menjadi salah satu topik yang menarik perhatian, mengingat pentingnya akses jalan yang baik untuk meningkatkan konektivitas dan pembangunan di wilayah ini.
Program Jospol dari Rudy-Seno yang menjanjikan perbaikan jalan hingga 100 persen menjadi salah satu tawaran konkret kepada masyarakat, sementara Hadi Mulyadi mengandalkan pencapaian selama masa jabatannya untuk mempertahankan posisinya sebagai calon terkuat.
Masyarakat Kalimantan Timur pun kini menanti langkah nyata dari para calon untuk memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur di provinsi ini, khususnya di wilayah terpencil yang masih minim akses.
