Jakarta – Di tengah fluktuasi pasar energi global, Pertamina Hulu Energi (PHE) kembali mencatatkan capaian gemilang. Pada Triwulan I 2025, anak usaha Subholding Upstream Pertamina ini berhasil mencatatkan produksi minyak dan gas (migas) sebesar 1,043 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), meningkat tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,042 MBOEPD.
Kinerja ini diperoleh dari berbagai upaya strategis PHE, termasuk percepatan pengeboran, optimasi sumur, hingga pengembangan lapangan baru. Hingga Maret 2025, PHE menyelesaikan 5 pengeboran sumur eksplorasi, 206 sumur pengembangan, 248 sumur workover, dan 9.207 well service.
Capaian tersebut jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, mencerminkan agresivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasi hulu.
“Capaian ini diraih melalui implementasi nilai AKHLAK dan semangat akselerasi melalui inovasi, kolaborasi, serta komitmen pada keberlanjutan dari seluruh Perwira dan Mitra Kerja PHE,” ujar Chalid Said Salim, Direktur Utama PHE, dalam pernyataan resminya.
PHE juga aktif melakukan eksplorasi untuk memperbesar cadangan energi nasional. Survei Seismik 3D seluas 373 km2 menghasilkan penambahan sumber daya 2C (contingent resources) sebesar 42,75 juta barel setara minyak (MMBOE) dan cadangan terbukti (P1) sebesar 12,41 juta barel setara minyak (MMBOE).
Menurut VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso, capaian ini menjadi bukti nyata bahwa PHE menjalankan perannya sebagai garda depan dalam ketahanan energi nasional. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kinerja dari sisi hulu demi menjamin suplai energi nasional yang berkelanjutan.
Tak hanya berfokus pada produksi, PHE juga menjunjung tinggi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen ini diwujudkan melalui investasi pada sistem operasi yang berkelanjutan dan kepatuhan terhadap standar internasional seperti ISO 37001:2016 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
“PHE terus membangun operasi migas yang prudent dan excellent baik di dalam maupun luar negeri, untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang environmental friendly, social responsible dan good governance,” tambah Chalid.
Ke depan, PHE berencana mempercepat program Put on Production (POP) untuk sumur-sumur eksplorasi yang menjanjikan seperti Akasia Prima dan East Pondok Aren-2, serta memperluas injeksi EOR (Enhanced Oil Recovery) di wilayah North Duri.
Dengan capaian ini, PHE bukan hanya memperkuat posisi Pertamina di sektor energi, tetapi juga mempertegas peran penting BUMN energi dalam mendukung program Asta Cita pemerintah untuk ketahanan energi jangka panjang.
