Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa tujuh kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Rabu (11/6/2025). Hal ini menandai dimulainya gelombang pertama pemulangan jamaah haji usai menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.
Menurut Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah, Dodo Murtado, ketujuh kloter tersebut terdiri dari kloter pertama dari embarkasi Ujung Pandang, Lombok, Pondok Gede, Surabaya, dan Jakarta, serta kloter kedua dari embarkasi Surabaya dan Ujung Pandang.
Sebelum kembali ke Indonesia, Dodo mengingatkan bahwa para jamaah wajib menunaikan Tawaf Wada atau tawaf perpisahan. Ia menyarankan agar ibadah ini dilakukan paling lambat 12 jam sebelum jadwal keberangkatan menuju bandara.
“Jika meninggalkan Tawaf Wada tanpa alasan syar’i, maka sesuai ketentuan fikih akan dikenakan dam atau denda,” ujar Dodo dalam konferensi pers daring.
Dodo menjelaskan bahwa ada beberapa kategori jamaah yang dibebaskan dari kewajiban Tawaf Wada, antara lain perempuan yang sedang menstruasi atau nifas, jamaah dengan kondisi medis seperti istihadah, serta jamaah lanjut usia atau yang sedang sakit berat.
Termasuk dalam pengecualian adalah anak-anak dan jamaah yang mengalami gangguan psikologis berat atau tertinggal dari rombongan. Bagi jamaah yang telah menyelesaikan Tawaf Wada, mereka diminta kembali ke hotel untuk beristirahat dan mempersiapkan kepulangan.
Kemenag juga menekankan ketentuan terkait barang bawaan jamaah saat kembali ke Indonesia. Setiap jamaah hanya diperbolehkan membawa dua koper, yaitu koper besar maksimal 32 kilogram dan koper kabin maksimal 7 kilogram.
“Penimbangan koper besar dilakukan di lobi hotel dua hari sebelum keberangkatan. Jamaah diminta hadir dua jam sebelum waktu penimbangan dimulai,” tambahnya.
Beberapa barang dilarang dibawa dalam koper besar, termasuk air zamzam, barang aerosol, power bank berkapasitas lebih dari 20 ribu mAh, dan uang tunai senilai Rp100 juta atau lebih. Untuk barang milik jamaah yang wafat, tanggung jawab pemulangannya berada pada petugas kloter masing-masing.
Kemenag mengajak seluruh masyarakat mendoakan kelancaran proses pemulangan ini agar jamaah tiba di Tanah Air dengan selamat dan dalam kondisi sehat.